TIMES MALANG, MALANG – SMAK Kolese Santo Yusuf (SMAK Kosayu) Malang menyajikan Pelangi Bangsaku yang ke-9 mulai Jumat (29/10/2021) hingga Sabtu (30/10/2021). Acara ini berlangsung daring karena kondisi pandemi Covid-19.
Meskipun demikian, digelarnya acara daring tidak mengurangi antusiasme dan semangat para peserta. Mereka tampak senang membawakan keragaman budaya Nusantara serta berbalas pantun dan budaya Betawi lainnya.
"Peserta didik antusias. Mereka terus berlatih untuk memaksimalkan penampilannya saat pelaksanaan ini berlangsung," tutur Ketua Panitia Pelangi Bangsaku ke-9 SMAK Kosayu Malang, Bismo Pandoyo.
Kegiatan ini mengambil tema Indonesia Berkibar Indonesia Tetap Semangat. Tema ini sukses membakar semangat para peserta didik.
Acara ini juga dapat ditonton oleh para alumni dan wali siswa serta masyarakat umum dengan cara mengakses channel YouTube resmi SMAK Kosayu Malang.
Bismo membeberkan bahwa peserta didik di SMAK Kosayu Malang tidak hanya berasal dari wilayah Malang Raya. Namun banyak juga yang berasal dari luar Jawa.
Dalam laporannya, jumlah peserta didik SMAK Kasayu Malang pada tahun pelajaran 2021/2022 ini seluruhnya mencapai 1.226 orang. Dimana 55 persen siswa berasal dari luar Kota Malang, dan 35 persen siswa berasal dari luar pulau Jawa.
"Mereka berdomisili di sini dengan indeskost atau di asrama," imbuhnya.
Selain itu, peserta didik dan para pendidik juga berasal dari latar belakang etnis yang berbeda-beda seperti Tionghwa, Jawa, Melayu, Batak, Dayak, Ambon, Bugis, Toraja, Papua, Flores, Sasak, dan Bali.
"Memang salah satu tujuannya adalah bentuk ekspresi para peserta didik mengenalkan identitas diri (asal daerah) yang apa adanya, sesuai dengan nama Persaudaraan Anak Kolese Santo Yusup (PAKSY)," bebernya.
Ada 14 kelompok PAKSY di SMAK Kosayu Malang yang menunjukkan unsur keberagaman etnis, budaya, dan bahasa. Hal itu lah yang dinilai menarik untuk diakomodasi dalam suatu wadah kegiatan seni budaya.
Salah satu siswa kelas 12, Emmanuel, mengaku lebih asyik dan menarik acara luring yang bisa saling tatap muka tanpa protokol kesehatan Covid-19.
"Beda jauh sama offline kemarin. Sekarang gak ada stand, gak ada jualan," ujarnya.
Ia datang ke sekolah itu untuk menonton bersama tayangan Pelangi Bangsaku. Ia membawakan budaya Sunda Betawi.
Wali Kota Malang Sutiaji dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada SMAK Kosayu Malang yang sukses menyelenggarakan pagelaran seni budaya Pelangi Bangsaku ke IX.
“Saya ucapkan terimakasih kepada SMAK kolese Santo Yusuf Malang atas inisiasi dan peran aktifnya dalam menghidupkan kembali seni budaya Nusantara. Pagelaran ini penting bagi para siswa didik dan masyarakat umum, karena saya percaya dan optimis melalui rajutan budaya ini kita mampu merajut suatu persatuan dan kesatuan," bebernya.
Acara ini diharapkan dapat menjadi ajang penerapan pendidikan multikultural melalui pagelaran seni dan budaya nusantara. Pelangi Bangsaku ke-9 SMAK Kosayu Malang ini dilaksanakan juga dalam rangka memperingati Bulan Bahasa, Sumpah Pemuda, dan juga Hari Pahlawan di tahun 2021. (*)
Pewarta | : Mohammad Naufal Ardiansyah |
Editor | : Irfan Anshori |