TIMES MALANG, MALANG – Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UM) mengembangkan riset dan penulisan artikel jurnal internasional dengan menghadirkan Bent Sorensen, konsultan teknologi dan inovasi asal Aalborg Municipality, Denmark.

Kuliah tamu tersebut diselenggarakan di Ruang Self Acces Center Indonesia Universitas Negeri Malang pada Selasa (21/5/2024). Setidaknya lebih dari 30 mahasiswa hadir mengikuti pemaparan soal riset dan penulisan jurnal internasional tersebut.

Bent Sorensen merupakan peneliti independen yang menaruh minat pada semiotika, termasuk semiotika S. Pierce, Umberto Eco, dan teknologi inovasi. Ia telah menerbitkan lebih dari 100 buku edisi khusus dan artikel jurnal di media internasional.

Cicik Tri Jayanti, S.Pd., M.A., penanggung jawab acara, menyampaikan bahwa kuliah tamu dengan mendatangkan praktisi ahli langsung dari Denmark merupakan bentuk kerjasama nyata yang melibatkan peneliti asing dan peneliti internal.

Selain itu, kuliah tamu ini merupakan tahap lanjutan dari pengembangan website RIKONESIA (Lemari Korpus Indonesia) sebagai pangkalan data digital bahasa, sastra, dan katalog seni nusantara.

“Jadi ada kegiatan kuliah tamu, FGD, dan nanti realisasi kerjasama di jurnal internasional,” tambahnya.

Dalam kuliah tamu ini, Bent menyampaikan rambu-rambu bagi peneliti yang harus dipenuhi supaya artikelnya lolos kurasi jurnal internasional. Menurutnya, seorang peneliti penting untuk memperhatikan dua hal utama, yakni kebaruan dan kualitas. 

Kebaruan penelitian menurut Bent dapat dilihat jika penelitian tersebut memiliki keunikan, metodologi yang inovatif, memberikan hasil yang jarang diteliti orang lain, dan memiliki kontribusi. Sementara kualitas, bagi Bent, penelitian itu harus bisa menjawab pertanyaan yang ada di lapangan, menggunakan metode yang runtut, membangun teori yang relevan, dan melibatkan penalaran kritis.

Bent juga menyampaikan, supaya artikel peneliti memiliki peluang besar untuk diterbitkan di jurnal tersebut, setidaknya peneliti harus mampu menemukan jurnal yang relevan dengan penelitiannya.

Lalu bagaimana cara menemukan jurnal yang relevan bagi artikel peneliti? Ada empat cara menurut Bent, yakni prepare, search, consider, dan chose. Jadi, sebelum mengirim artikel ke jurnal yang dituju, hendaklah peneliti melakukan persiapan, lalu mencari jurnal, berikutnya mempertimbangkan, dan tahap akhirnya barulah mengirim artikel.

“Usahakan cari jurnal yang ada peer review-nya, yang ada korektornya. Dan jangan pilih jurnal yang berbayar, soalnya kadang kala jurnal yang berbayar memiliki sistem peer review yang kurang memuaskan,” pungkas Bent.

Sementara itu, dua mahasiswa yang mengikuti kuliah tamu ini, Nabilla Mahda Susila dan Mawar Rohmadini, mengaku sangat tercerahkan untuk menulis artikel jurnal ilmiah setelah mendapat pemaparan detail dari Bent Sorensen. (*)