TIMES MALANG, MALANG – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang terus memperkuat perannya dalam mencetak sumber daya manusia pertanian yang unggul dan berdaya saing melalui penyelenggaraan kuliah tamu bertema “Strategi Membuat Bisnis Plan Bidang Pertanian”, Rabu (19/11/2025), di Aula Sasana Giri Sabha Ir. Syamsuddin Abbas. Kuliah tamu ini menghadirkan praktisi pertanian Jepang, Taya Toru, Manager Proyek ABP Magang yang bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam pengembangan SDM pertanian Indonesia.
Kegiatan yang dihadiri seluruh mahasiswa tingkat 4 ini juga diikuti dosen serta unsur pimpinan. Polbangtan Malang menilai penyusunan bisnis plan bukan sekadar pelengkap pembelajaran, tetapi kompetensi strategis yang menentukan keberhasilan lulusan dalam membangun usaha pertanian modern dan berkelanjutan.
Teknologi Jepang sebagai Inspirasi Pembaruan Agribisnis Indonesia

Dalam paparannya, Taya Toru menjelaskan bagaimana Jepang mampu mempertahankan kualitas produk pertanian meskipun menghadapi berbagai keterbatasan, seperti minimnya lahan, menurunnya jumlah petani muda, dan tekanan perubahan iklim. Melalui penerapan smart farming berbasis IoT dan AI, sistem monitoring lahan digital, serta manajemen tenaga kerja terstruktur, Jepang berhasil meningkatkan efisiensi produksi sekaligus memastikan keberlanjutan sektor pertanian.
Ia juga membagikan pengalaman Taya Farm dalam mengelola lahan rumah kaca dan lahan terbuka dengan dukungan teknologi digital, mulai dari aplikasi pemantauan lahan, panduan kerja berbasis video, hingga otomatisasi sistem produksi. Pendekatan ini dinilai relevan untuk diterapkan di Indonesia yang memiliki potensi pertanian besar namun memerlukan manajemen modern untuk meningkatkan daya saing.
JICA - Polbangtan Malang: Penguatan SDM Agribisnis Berbasis Riset dan Pendampingan

Melalui program Promoting Human Resource Circulation for Returnee Interns, kolaborasi Polbangtan Malang dan JICA telah melahirkan banyak inovasi penguatan kapasitas, antara lain pelatihan bisnis plan, pendampingan pemanfaatan modal pascamagang, peningkatan kompetensi instruktur, dan survei keberlanjutan usaha alumni magang dari Jepang.
Data JICA menunjukkan banyak alumni berhasil membangun usaha agribisnis pascakembali ke Indonesia, mulai dari hortikultura, perikanan, produksi jangkrik, hingga agroeduwisata. Temuan ini memperkuat bahwa bisnis plan yang matang adalah fondasi transformasi dari pekerja pertanian menjadi wirausahawan muda yang mandiri.
Mendorong Pola Pikir Agribisnis di Kampus
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, menegaskan pentingnya membekali mahasiswa dengan kemampuan analisis pasar, manajemen risiko, hingga pengelolaan modal yang efektif. Menurutnya, kolaborasi dengan JICA tidak hanya menghadirkan teknologi, tetapi juga mentransfer disiplin, etos kerja, serta pola pikir kewirausahaan yang menjadi kunci pertanian masa depan.
“Kami bangga menjadi salah satu dari tiga Polbangtan yang terpilih dalam program ini. Harapan kami, mahasiswa tahun 2026 dapat mengikuti program ini dan mendapatkan ilmu, pengalaman, serta pendampingan berkelanjutan. Program ini memastikan mereka tidak berjalan sendiri setelah lulus karena memiliki business plan yang jelas, terarah, dan dapat dikembangkan,” ujarnya.
Moderator kuliah tamu, Iman Aji Wijoyo, turut memandu diskusi interaktif yang menunjukkan tingginya antusiasme mahasiswa dalam mempelajari strategi bisnis plan yang aplikatif dan realistis.
Polbangtan Malang dan JICA sepakat untuk terus memperkuat kolaborasi dalam membangun generasi petani muda yang inovatif, adaptif, dan berorientasi pada keberlanjutan. Dengan mengintegrasikan teknologi Jepang, pemberdayaan petani lokal, dan pendekatan agribisnis modern, Polbangtan Malang berkomitmen mencetak SDM pertanian yang mampu memberikan dampak nyata bagi kemajuan sektor pertanian Indonesia. (*)
| Pewarta | : Rochmat Shobirin |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |