TIMES MALANG, MALANG – Berangkat dari dunia bela diri taekwondo, Enrique Christian Raharja membuat lompatan besar ke layar lebar dengan menjadi pemeran utama dalam film Sayap Garuda.
Film tersebut mengangkat isu bullying di lingkungan sekolah. Enriq memerankan karakter Kenzie, seorang anak yang mengalami perundungan hingga akhirnya bangkit dan menemukan jati dirinya lewat dunia bela diri.
Cerita ini membawa pesan kuat tentang pentingnya menghentikan bullying dan membangun kepercayaan diri sejak usia dini.
Sosok Atlet Taekwondo Berprestasi
Sebelum terjun ke dunia akting, Enriq adalah atlet taekwondo berprestasi. Sejak usia delapan tahun, ia aktif berlatih baik di klub maupun kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Berbagai kejuaraan taekwondo telah diikutinya, dari level lokal, regional Jawa Timur hingga intenasional.
Enrique Christian Raharja saat proses pengambilan gambar film Sayap Garuda. Enriq memerankan sosok Kenzie, tokoh utama yang menjadi korban perundungan. (FOTO: dok Enrique Christian Raharja)
Enriq yang berlatih di F1 Club Taekwondo Malang tercatat beberapa kali meraih juara di kejuaraan regional dan internasional, seperti Kyorugi Prestasi Pra Cadet Kasal Cup 2 International Open 2025 di Bali, dan Kyorugi Prestasi Pra Cadet Pugnator Yogyakarta Tourism Taekwondo Open International Championship 2025.
Siswa kelas VI SD My Little Island Malang ini tidak hanya jago untuk kategori tarung atau Kyorugi. Di kategori harmoni jurus atau poomsae, pemegang sabuk merah ini juga menunjukkan prestasi dengan meraih juara 1 Poomsae Freestyle Individual Pra Cadet Putra pada Kejuaraan Taekwondo Bela Negara Cup 2024 di Malang.
Kemampuan akting plus bela diri yang mempuni inilah yang kemudian membuat sutradara Tarmizi Abka memilih Enriq memerankan sang tokoh utama bernama Kenzie, bocah korban perundungan yang bangkit dan meraih prestasi di pencak silat.
Yama Carlos, pemeran Pak Wahyu bersama Enrique Christian Raharja di sela proses pengambilan gambar film Sayap Garuda yang dilakukan di Malang. (FOTO: dok Enrique Christian Raharja)
Pengalaman syuting selama sekitar sepuluh hari menjadi tantangan tersendiri bagi Enriq. Ia mengaku sempat mengalami kesulitan, mulai dari menjaga fokus di lokasi syuting hingga mengekspresikan adegan emosional seperti sedih dan terkejut. Meski begitu, seluruh proses tersebut justru menjadi pengalaman berharga yang sangat ia nikmati.
“Senang sekali bisa main film. Ini pengalaman pertama yang tidak akan aku lupakan,” ujar Enriq kepada TIMES Indonesia, Senin (22/12/2025).
Stop Bullying
Bermain di film yang sarat pesan, atlet kelahiran 18 Maret 2014 ini juga menyimpan harapan besar. Ia ingin pesan anti-bullying dalam film ini bisa diterima luas oleh masyarakat.
“Aku berharap bullying sudah tidak ada lagi di sekolah atau di mana pun. Semoga film ini bisa tayang tidak hanya di Malang, tapi juga di seluruh Indonesia, supaya semua orang tahu kalau bullying itu tidak baik,” katanya.
Ia juga berharap bisa terlibat dalam lebih banyak film, khususnya yang mengangkat unsur bela diri.
Yang unik, di film Sayap Garuda, Enriq juga beradu akting dengan kakak perempuannya, Andrea Agatha Raharja. Sang kakak yang juga atlet taekwondo, model dan peraih juara Mbakyu Cilik Kota Malang berperan sebagai sosok pembuli di film Sayap Garuda.
Film Sayap Garuda turut dibintangi sejumlah aktor nasional seperti Zahwa Malabar sebagai Allana, Yama Carlos sebagai Pak Wahyu, Yulia Maria sebagai Bu Hanna, serta Mathias Muchus sebagai Paman Jhon. Selain itu, film yang berlatar belakang wilayah Malang ini juga melibatkan puluhan aktor lokal.
Sayap Garuda yang diproduksi Trazz Picture dan berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Malang dijadwalkan tayang di bioskop pada Januari 2026. (*)
| Pewarta | : Miranda Lailatul Fitria (MG) |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |