TIMES MALANG, MALANG – Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memburuk. Pada Rabu pagi (6/8/2025), sebanyak 20 warga Palestina dilaporkan meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka setelah sebuah truk pengangkut bantuan makanan terbalik di Gaza Tengah.

Insiden tragis ini terjadi sehari setelah 81 warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan tentara Israel, termasuk 57 di antaranya adalah pencari bantuan yang tengah kelaparan.

Kantor media pemerintah di Gaza, seperti dilansir Al Jazeera, menyebut truk bantuan tersebut dipaksa melewati jalur yang berbahaya oleh tentara Israel, sehingga menyebabkan kecelakaan fatal.

Jalur Bantuan Sengaja Dibuat Mematikan

Pihak berwenang Palestina menuding bahwa jalur berbahaya tersebut sengaja dipaksakan oleh militer Israel. Hal ini, menurut mereka, menunjukkan pola sistematis yang menargetkan warga sipil, termasuk mereka yang tengah berjuang untuk bertahan hidup di tengah kelaparan ekstrem.

“Israel secara sengaja mendorong truk bantuan melewati jalan tidak aman. Ini bukan sekadar kecelakaan, tetapi bagian dari pola penargetan sipil secara langsung,” ungkap pernyataan resmi kantor media Gaza.

Kelaparan Menjadi Senjata Perang

Kelaparan akut yang melanda Gaza membuat ribuan warga, termasuk anak-anak, terpaksa mendatangi titik-titik distribusi bantuan setiap hari. Sayangnya, banyak dari mereka justru menjadi korban serangan maupun insiden tragis seperti kecelakaan truk tersebut.

Laporan dari lembaga lokal dan internasional menunjukkan bahwa tingkat kelaparan di Gaza telah mencapai titik tertinggi dalam sejarah modern. 

Menurut sumber medis setempat, jumlah warga Palestina yang meninggal akibat malnutrisi dan dehidrasi kini mencapai 189 orang, termasuk 95 anak-anak.

Perang Israel Dituding Sebagai Genosida

Sejak Oktober 2023, Israel—dengan dukungan Amerika Serikat—dilaporkan telah melancarkan operasi militer besar-besaran yang digambarkan sebagai perang pemusnahan terhadap penduduk Palestina di Jalur Gaza. 

Dampaknya sangat mengerikan: lebih dari 61.000 warga Palestina dilaporkan tewas, lebih dari 150.000 lainnya terluka, dan hampir seluruh populasi Gaza terpaksa mengungsi.

Tingkat kehancuran infrastruktur dan korban jiwa yang terjadi bahkan disebut-sebut sebagai bencana kemanusiaan terburuk sejak Perang Dunia II.

Insiden terbaru yang menewaskan 20 orang akibat truk bantuan yang terguling hanya menambah panjang daftar tragedi kemanusiaan di Gaza. Banyak pihak kini mendesak masyarakat internasional untuk segera mengambil langkah nyata dalam menghentikan blokade dan kekerasan terhadap warga sipil Palestina.(*)