https://malang.times.co.id/
Berita

Sambut Pemilu 2024, Gus Hamim Ingatkan Warga NU Kabupaten Malang untuk Istikharah

Minggu, 03 Desember 2023 - 17:45
Sambut Pemilu 2024, Gus Hamim Ingatkan Warga NU Kabupaten Malang untuk Istikharah Ketua PCNU Kabupaten Malang, KH Hamim Kholili dalam acara yang dihadiri perwakilan pengurus MWC NU se-Kabupaten Malang di Gedung NU Kepanjen, Kabupaten Malang, Ahad (3/11/2023). (Foto: Amin/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama atau PCNU Kabupaten Malang, KH Hamim Kholili (Gus Hamim) mengingatkan agar warga NU di Kabupaten Malang untuk berhati-hati menghadapi tahun politik menjelang Pemilu 2024 saat ini. 

Di hadapan perwakilan pengurus MWC NU se-Kabupaten Malang, yang berkumpul di Gedung Serbaguna NU di Jalan Sumedang Kepanjen, Gus Hamim menekankan agar warga nahdliyin tidak membawa-bawa bendera NU dalam kegiatan politik apapun. 

"Harus berhati-hati di tahun politik ini, jangan pernah dipermainkan (kepentingan) politik. Sebagai pribadi bebas memilih. Tetapi, sebelum menentukan pilihan, orang NU harus tetap istikharah dulu," kata Gus Hamim di sela penyerahan simbolis donasi kemanusian Peduli Palestina, di Kepanjen, Ahad (3/12/2023) siang. 

Ditegaskan Gus Hamim, NU sendiri tidak berafiliasi dengan partai politik manapun. Meski diakuinya, banyak warga dan kadernya berada di dalam partai politik. Menurutnya, hal itu semua tetap diakomodir, dan pada akhirnya pilihan tetap didasarkan sesuai petunjuk dalam istikharah yang dilakukan. 

"Yang terpenting lagi, perbedaan pilihan politik jangan sampai menimbulkan perpecahan. Persaudaraan tetap harus dijaga. Apalagi, semua masih dalam satu negara, dan saudara sesama muslim," pesan Gus Hamim. 

Sikap politik NU yang terbuka bagi siapa saja serta lebih mementingkan kepentingan negara, menurutnya bahkan sudah ditunjukkan NU sejak pemilu 1955. Dikatakan Gus Hamim, saat itu NU yang menjadi parpol peserta pemilu meraih perolehan suara tiga besar nasional. 

Meski demikian, lanjutnya, dengan fatwa Kiai Wahab Hasbullah yang merupakan salah satu pendiri NU, kala itu NU tetap diminta merangkul partai nasionalis bentukan Bung Karno yang mengalami kekalahan. 

"Ini kan artinya, dalam sejarahnya, NU tidak pernah menjadi oposisi pemerintah. NU itu, kalau pemerintah memperhatikan, akan lebih berkontribusi. Sebaliknya, bahkan ketika NU tidak diajak pun di era Orde Baru, NU tetap bisa menerima dan sabar (tidak oposisi)," bebernya.

Dengan jumlah pengikut lebih dari 150 juta di Indonesia ini, atau sekitar 56,9 persen dari populasi rakyat Indonesia, menurutnya sangat mungkin warga NU jadi rebutan dan selayaknya mendapatkan perhatian pemerintah. 

Sebagai organisasi masyarakat terbesar dan mayoritas, Gus Hamim pun mengingatkan, para calon pemimpin negara dan legislatif, untuk juga memperhatikan kepentingan rakyat seperti juga yang sudah dilakukan NU. 

Menurutnya, para calon pemimpin di legislatif, juga banyak dari warga NU. Tentunya, harus juga memperhatikan rakyatnya yang juga mayoritas warga NU. Dan NU sendiri selama ini serius terhadap perekonomian rakyat, pada masalah kemiskinan.

"Jadi, program-program pemerintah mestinya sangat prioritas pada ekonomi, juga pendidikan dan kesehatan," tandas Gus Hamim selaku Ketua PCNU Kabupaten Malang. (*)

Pewarta : Khoirul Amin
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.