TIMES MALANG, MALANG – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang memberlakukan pembatasan lalu lintas di kawasan Jembatan Buk Gluduk, Jalan Gatot Subroto, atau Jembatan Brantas sejak pasca ambrol Senin (24/11/2025) hari ini. Pembatasan dilakukan seiring pengerjaan perbaikan pada bagian jembatan yang membutuhkan pengurangan kapasitas jalur.
Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan, mulai tadi malam setiap arah yang semula memiliki dua ruas kini dibatasi menjadi satu ruas saja.
“Dari utara ke selatan dan sebaliknya satu ruas saja. Kami memanfaatkan sebagian badan jalan untuk menghindari adanya pengerjaan,” ujar Widjaja, Senin (24/11/2025).
Widjaja menambahkan, pihaknya juga telah mengusulkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengeluarkan imbauan pembatasan kendaraan bertonase besar agar tidak melintas di Jalan Gatot Subroto hingga perbaikan selesai. Dishub menyiapkan pemasangan banner pengalihan di beberapa titik, seperti Bululawang, Jalan LA Sucipto, dan Ranugrati.
“Kendaraan besar seperti tronton akan diarahkan melalui Ranugrati. Sementara masing-masing jalur di jembatan kita buat satu ruas. Kami masih menunggu kajian dari Balai Besar apakah jembatan masih mampu dilewati. Kalau nanti ada rekomendasi tidak boleh dilalui, berarti harus pengalihan total,” ungkapnya.
Ia mengakui potensi kepadatan tetap ada, namun seluruh skenario rekayasa lalu lintas sedang diupayakan untuk meminimalkan kemacetan.
“Kita upayakan sampai perbaikan selesai,” katanya.
Sementara, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menegaskan bahwa kendaraan besar terutama truk tronton sudah mulai dialihkan.
“Sudah dipaparkan FLLAJ agar nanti ada rekayasa lalu lintas. Kendaraan besar kita alihkan selama dua minggu ini dalam masa perbaikan,” tegas Wahyu.
Pemkot Malang mengimbau masyarakat untuk mengikuti arahan petugas serta memperhatikan rambu sementara selama proses perbaikan berlangsung.
“Mohon untuk diikuti arahan, ini demi semuanya,” ucapnya. (*)
| Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |