TIMES MALANG, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menargetkan swasembada pangan pada 2026. Fokus ini dituangkan dalam Rancangan APBD 2026 yang disampaikan dalam rapat paripurna bersama DPRD Jateng di Gedung Berlian, Semarang, Senin (24/11/2025).
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, menjelaskan bahwa struktur Rancangan APBD 2026 mencakup pendapatan daerah sebesar Rp23,74 triliun, belanja daerah Rp24,15 triliun, serta pembiayaan daerah Rp414,5 miliar.
"Anggaran tersebut diarahkan untuk memperkuat sektor-sektor strategis penopang produksi pangan," kata Taj Yasin.
Ia menyebutkan beberapa langkah yang akan ditempuh, mulai dari peningkatan produktivitas pertanian, peternakan, perikanan, hingga kehutanan.
"Pemprov juga menyiapkan penguatan infrastruktur pangan serta pengendalian harga agar akses masyarakat terhadap pangan tetap terjamin," kata Taj Yasin.
Taj Yasin menegaskan bahwa program-program tersebut selaras dengan prioritas pembangunan nasional yang telah ditetapkan untuk 2026.
Pada tahun anggaran mendatang, setidaknya 14 program pendukung disiapkan untuk mempercepat kemandirian pangan di Jawa Tengah. Program tersebut meliputi:
-
Penyaluran benih, pupuk, serta sarana dan prasarana pertanian.
-
Penyediaan bibit ternak, pakan, dan dukungan inseminasi buatan.
-
Rehabilitasi jaringan irigasi.
-
Rehabilitasi pelabuhan perikanan.
-
Premi asuransi bagi petani dan nelayan.
-
Cadangan pangan pemerintah dan subsidi bahan pangan untuk stabilisasi harga, penanganan lahan pangan, stunting, dan kemiskinan.
-
Pelatihan dan pendampingan usaha bidang pangan.
-
Fasilitasi distribusi pangan melalui kios pangan murah.
-
Penyaluran alat pengolah pangan lokal.
-
Dukungan permodalan bagi kelompok usaha dan perseorangan.
-
Edukasi ketahanan pangan.
-
Rehabilitasi hutan dan lahan.
-
Penanaman dan distribusi bibit tanaman keras bagi masyarakat sekitar hutan.
-
Pemeliharaan daerah aliran sungai.
Taj Yasin menyatakan, langkah-langkah tersebut diharapkan memperkuat posisi Jawa Tengah sebagai salah satu wilayah penopang pangan nasional. (*)
| Pewarta | : Bambang H Irwanto |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |