TIMES MALANG, MALANG – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mencatat ada sekitar 600 orang mantan atau eks napi teroris yang tersebar di Indonesia.

"Total eks napiter di Indonesia 600-an ya, yang sudah keluar, artinya sudah selesai menjalani pembinaannya. Yang masih menjalani pembinaan ada sekitar 1200-an," kata Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar saat MoU di Unisma, Kota Malang, Selasa (14/12/2021).

Sedangkan di Jawa Timur, ia merinci ada sekitar 130 eks napiter. Jika dirinci kembali, Malang Raya memiliki 40-an napiter. Di Lamongan kisaran 45-50 orang.

"Lainnya masih ada di Sidoarjo, Mojokerto, Magetan dan lain-lain," imbuhnya.

Untuk menyukseskan program deradikalisasi, BNPT bekerjasama dengan Unisma dan Pemkab Malang yakni rencana pembangunan Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN) di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.

"Sementara 40 (eks napiter) ini yang akan kami jadikan anggota koperasi tapi bisa bertambah. Keluar dari lapas nanti akan kami masukkan anggota koperasi," tuturnya.

Boy Rafli menyebutkan bahwa upaya ini merupakan bagian dari pembinaan lanjutan agar eks napiter tidak menjadi residivis tindak kejahatan terorisme.

"Kalau jadi residivis kan sayang ya. Sudah jalani program deradikalisasi setelah keluar lapas nanti gabung lagi dengan organisasi-organisasi ini," ujarnya.

"Kami ingin (eks napiter) yang sudah ikut program deradikalisasi turun ke masyarakat menjadi orang yang baik. Orang yang mencintai NKRI ini karena ideologi terorisme ini memusuhi NKRI," pungkas Kepala BNPT ini. (*)