TIMES MALANG, BATU – Sebentar lagi, Masjid At Taqwa yang berada di Jl Diponegoro Kota Batu akan direhab menjadi masjid ekologi yang ramah lingkungan. Bukan hanya baik dan hemat dalam penggunaan air, namun listrik Masjid ini memanfaatkan energi sinar matahari.
Bahkan, atap Masjid yang berada di lantai 3 didesain bisa bergerak seperti Masjid Nabawi di Madinah. Sehingga ketika itikaf di bulan Ramadan, para Jamaah bisa melihat langsung langit yang ada di atas mereka.
Begitu juga dengan ornamen di dalam masjid menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan dan dingin seolah menggambarkan suasana Kota Batu yang adem (dingin). Semua itu akan diwujudkan dalam rentang waktu 3 tahun dan diperkirakan menghabiskan anggaran sebesar Rp 13 miliar.
Sebagai awal pelaksanaan rehab, hari ini (6/6/2021) Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi dan Ketua DPRD kota Batu, Asmadi meletakkan batu pertama sebagai penanda awal proses rehab.
Pekik takbir mengiringi Wali Kota Batu meletakkan batu pertama pembangunan Masjid yang dibangun 40 tahun yang lalu. “Semoga pembangunan berjalan lancar,” ujar Wali Kota disambut tepuk tangan hadirin.
Wali Kota berharap, Masjid At Taqwa bukan hanya tempat ibadah saja, namun dilengkapi dengan berbagai sarana prasana yang lengkap dan akan menjadi salah satu ikon Kota Wisata Batu.
"Saya sangat senang dan bangga. Saya bayangkan masjid ini menjadi salah satu destinasi wisata. Kalau belum ke Masjid At Taqwa belum ke Batu, mudah-mudahan niat yang baik, tulus dan ikhlas akan selalu dilancarkan," katanya.
Menurutnya, Masjid At Taqwa merupakan masjid legenda. Tidak hanya besar namun memiliki banyak umat. Saat ini karena sudah tidak mampu menampung jumlah jamaah yang besar, sehingga dilakukan renovasi tahap ketiga.
Wali kota berharap Masjid ini akan menjadi kebanggaan Umat Muslim di Kota Batu dan memiliki Masjid yang bisa memakmurkan masyarakat.
Mendukung upaya Takmir Masjid, Pemkot Batu membantu beragam perizinan serta berbagai keperluan lainnya.
Sementara itu, Ketua Takmir Masjid At Taqwa, Prof H Candra Fajri Ananda mengatakan bahwa konsep besar pembangunan Masjid At Taqwa menjadi ikon Kota Batu.
“Kita ingin menawarkan ciri khas baru, Masjid ini ramah lingkungan, mulai penggunaan air, listrik menggunakan solar cell. Perjalanan ke depan Masjid At Taqwa ini juga ramah orang cacat, penyandang disabilitas, ibu-ibu, lansia dan anak anak,” ujar Chandra.
Ia mengatakan masjid ini sebagai potret agen perubahan masyarakat. Masjid At Taqwa bukan hanya tempat ibadah, namun juga tempat edukasi, juga menjadi tempat perlindungan orang tidak mampu.
“Kita punya data base orang miskin di sekitar Masjid, kita punya progress untuk mengentaskan dari kemiskinan,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, diperkirakan renovasi Masjid At Taqwa ini akan tuntas dalam waktu 3 tahun dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp 13 miliar. “Sekarang kita baru punya anggaran Rp 1 miliar, masih cukup panjang impian kita, kebaikan ini harus diperjuangkan,” ujarnya.
Dari sisi arsitektur, Masjid At Taqwa ini mengcapture seluruh kehidupan Kota Batu dengan warna Masjid hijau, menggunakan batu alam yang mencerminkan suhu Kota Batu yang sejuk dan dingin.
Masjid ini dibangun berlantai 3 yang mampu menampung 3000 jamaah. Renovasi akan mengubah 90 persen bentuk bangunan, hanya sudut Masjid yang tidak berubah dengan luas lahan Masjid kurang lebih 3000 meter persegi.
Masjid At Taqwa di Kota Batuini juga dilengkapi dengan klinik kesehatan beserta sarana prasarananya seperti ambulan, hingga kantor unit pemberdayaan perekonomian masyarakat. (*)
Pewarta | : Muhammad Dhani Rahman |
Editor | : Faizal R Arief |