TIMES MALANG – Ikatan Alumni Universitas Negeri Malang (IKA UM) menggelar webinar bertajuk “Dari Pendaftar hingga Penerima LPDP Tahap 2: Tips dan Trik Menembus Beasiswa” melalui Zoom Meeting, Sabtu (17/05/2025).

Webinar ini menghadirkan tiga pembicara utama, yaitu Teguh Dewangga, S. Pd., M. Sc., Prof. Dr. Dyah Werdiningsih, M. Pd., dan Sunu Farid Lathif, S. S., M. A.

Webinar ini dibuka dengan sesi pemaparan oleh Sunu Farid Lathif, S. S., M. A., penerima beasiswa LPDP di King’s College London, Inggris. Ia menekankan pentingnya menemukan masalah sebagai kunci awal dalam menentukan jurusan studi.

“Masalah di Indonesia bisa menjadi alasan kuat untuk studi lanjut. Pilih jurusan yang relevan dengan masalah yang ingin diselesaikan,” ungkapnya.

Sunu juga membagikan tips memilih jurusan yang sesuai dengan daftar LPDP, linier dengan latar belakang pendidikan atau pekerjaan, serta memiliki urgensi kebutuhan di masyarakat. Ia menekankan pentingnya menjelaskan kontribusi nyata yang telah dilakukan dan rencana ke depan secara terukur dalam proses seleksi.

Sesi kedua diisi oleh Teguh Dewangga, S. Pd., M. Sc., penerima beasiswa LPDP di University College London, Inggris. Ia memaparkan strategi menghadapi tiga tahapan seleksi LPDP, yaitu seleksi administrasi, seleksi bakat skolastik, dan seleksi substansi. Teguh menekankan pentingnya membaca pedoman terbaru, menyiapkan dokumen secara akurat, menulis esai yang matang, dan memilih program studi yang sesuai dengan ketentuan LPDP.

“Esai harus mencerminkan komitmen ketika kembali ke Indonesia dan rencana kontribusi yang jelas. Teknik menulis bisa disesuaikan, misalnya dengan pendekatan storytelling, dan perlu direvisi secara berkala,” jelasnya.

Ia juga menyarankan untuk mengikuti program mentorship dan rutin latihan menghadapi tes bakat skolastik serta seleksi substansi.

Sesi terakhir dibawakan oleh Prof. Dr. Dyah Werdiningsih, M. Pd., akademisi dan praktisi LPDP dari UNISMA. Ia menjelaskan bahwa proses seleksi LPDP terdiri dari tiga tahap utama: seleksi administrasi, seleksi bakat skolastik bagi yang belum memiliki Letter of Acceptance (LoA), dan seleksi substansi.

Pada tahapan wawancara seleksi substansi, peserta akan dinilai oleh tiga pewawancara yang terdiri dari dua akademisi dan satu psikolog. Interview berlangsung selama 40–60 menit melalui Zoom dan dapat dilakukan dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris, atau campuran.

Fokus penilaian meliputi kekuatan rencana studi dan pengabdian, serta kompetensi kepemimpinan seperti resiliensi, orientasi berprestasi, kepercayaan diri, dan kemampuan memecahkan masalah.

Sementara itu, Ketua 1 IKA UM, Prof. Moh. Ainin, M. Pd., menyampaikan bahwa biaya merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pendidikan, terutama pada jenjang magister dan doktor yang biayanya relatif tinggi.

Untuk mengatasi kendala tersebut, pemerintah melalui LPDP memberikan solusi pembiayaan bagi para pelajar berprestasi.

“IKA UM mencoba memfasilitasi dan memotivasi alumni yang ingin melanjutkan studi S2 atau S3 agar dapat meraih beasiswa LPDP,” ujarnya. (*)