TIMES MALANG, MALANG – Abdurrohim Prabowo, yang populer disapa Cak Bowo, kini sudah tiada. Sudah dipanggil oleh Allah SWT. Ia meninggal di kantor PCNU Kota Malang, kurang lebih pukul 11.00 WIB, Sabtu 17 Mei 2025.
Hati bergetar mendengar kabar beliau meninggal dunia secara tiba-tiba. Karena sehari sebelumnya, kondisinya masih sehat. Masih enak ngopi bersama orang-orang Nahdlatul Ulama (NU) yang berkunjung ke kantor PCNU Kota Malang.
"Kemarin masih sehat dan ngopi sama saya," kata Cak Marsidi, teman dekatnya di NU.
Sosok Cak Bowo hampir setiap acara NU, baik PCNU Kota Malang atau PCNU Kabupaten Malang, selalu ada sosok Cak Bowo yang membantu persiapan acara. Dari saking aktifnya dalam setiap kegiatan NU, orang-orang NU menyebutnya Cak Bowo adalah Kepala NU Malang. Karena setiap acara itu, selalu ada perannya.
Bahkan tak hanya acara PCNU, setiap acara Muslimat NU dan Fatayat NU, juga menjaga tenaga utama untuk menyiapkan segala hal yang dibutuhkan demi suksesnya acara.
Setiap ada acara di kantor PCNU, hampir setiap orang yang datang ditanya, apakah mau ngopi. Cak Bowo dengan ikhlas sikap membuatkan kopi kental untuk para kiai dan kader NU yang datang ke kantor NU.
Bahkan, dalam setiap acara NU, sebelum kader atau pengurus lain datang, Cak Bowo sudah paling awal hadir di Acara NU. Mulai dari menyiapkan bendera NU, pasang bendera NU di lokasi acara NU.
Sosok Cak Bowo tak pernah mengeluh soal kebutuhan hidupnya. Tidak punya duit atau punya duit sama saja. Harus tetap bahagia dan selalu mengabdi untuk NU. Melayani para kiai, pengurus NU dan kader NU.
"Asal ngopi dan ngerokok sudah aman dan tenang Gus. Ikhlas mengabdi di NU. Melayani para kiai dan kader NU," kata Cak Bowo, saat menasehati penulis, saat santai istirahat, dalam acara Kirab Panji NU beberapa tahun lalu.
Cak Bowo juga sedikit ada usaha sambilan, yakni menjual pigura lukisan lambang NU yang di pigura. Bahkan juga sering menyediakan pembelian bendera NU. Hal itu bukan jenis usaha. Tapi hanya bantu untuk NU dan warga NU. "Saya membantu membelikan saja," aku Cak Bowo saat itu.
Almarhum Cak Bowo memang terbukti orang yang ikhlas berjuang di NU. Menyakini betul barokah dari NU dan melayani para kiai NU. Beliau meninggal dengan sangat tenang. Disaat sedang tidur di Musala PCNU Kota Malang.
Saat nazak, sedang menggunakan baju putih berlogo NU dan bendera merah putih. Baju tersebut seakan menjadi saksi dipanggilnya oleh Allah. Malam harinnya sebelum meninggal,Cak Bowo selesai memasang bendera NU dan Fatayat NU di sekitar Alun-Alun mau masuk ke pendopo Kabupaten Malang, di Kota Malang. Untuk acara pelantikan pengurus Fayatat NU Kabupaten Malang.
Usai selesaikan pasang bendera NU dan Fatayat NU, ia beristirahat di rumahnya di Singosari. Pagi-pagi dengan semangat lembali ke kantor NU. Ia hanya ngeluh sakit kepala. "Saya sakit kepala. Mau istirahat dulu," kata Cak Bowo ke temannta di kantor PCNU Kota Malang.
Tak lama rebahan, tiduran di Musala, dengan kondisi masih menggunakan baju warna putih berlogo NU di bahu kiri dan bendera merah putih dipahu kanan. Baju NU itu menjadi saksi Cak Bowo dipanggil oleh Allah.
Engkau orang baik Cak. Semoga kebaikan Cak Bowo membawa kedamaian di surganya Allah. Saya bersaksi Cak Bowo orang baik dan meninggal dalam kondisi baik dan khusnul khotimah.
Saat saya buka wajah terakhir, saat jenazah Cak Bowo akan dimasukkan ke mobil Ambulance di Rumah Sakit Tentara Soepraoen, Sukun Malang, wajahnya seger, penuh senyum, bersinar. Saat itu, juga disaksikan oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Malang, KH Hamim Kholili. Engkau orang baik Cak.
Selamat Jalan Cak Bowo...(*)
*) Penulis, Yatimul Ainun, teman Cak Bowo
Pewarta | : XX |
Editor | : Hainorrahman |