https://malang.times.co.id/
Ekonomi

13 Ribu Peternak Jatim Jaga Rantai Pasok Susu Segar Nasional

Kamis, 18 Desember 2025 - 21:14
13 Ribu Peternak Jatim Jaga Rantai Pasok Susu Segar Nasional Ilustrasi - peternak sapi perah di Jawa Timur yang menjadi tulang punggung pasokan susu nasional. (Istimewa)

TIMES MALANG, MLANG – Sekitar 13 ribu peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur saat ini terlibat langsung dalam rantai pasok susu segar nasional. Keterlibatan ribuan peternak tersebut dinilai menjadi faktor penting dalam menjaga ketersediaan bahan baku susu dalam negeri sekaligus menopang keberlanjutan industri persusuan nasional.

Para peternak yang tergabung dalam 28 koperasi itu, selama 50 tahun terakhir menjadi mitra kerja industri pengolahan dalam hal ini Nestlé Indonesia. Model kemitraan jangka panjang yang dibangun sejak 1975 tersebut berawal dari pendampingan teknis sederhana, sebelum berkembang pada penguatan kapasitas peternak, koperasi, hingga adopsi teknologi dan praktik pertanian berkelanjutan.

Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia, Georgios Badaro, menyebut kemitraan dengan peternak rakyat bermula dari skala kecil di Jawa Timur.

“Kisah kami bermula pada 1975, ketika kami membeli 160 liter susu segar dari sebuah koperasi di Pujon, Malang. Tujuan awalnya adalah meningkatkan produktivitas dan kualitas susu segar melalui pendampingan teknis dan pelatihan,” ujarnya, Kamis (18/12/2025).

Menurut Badaro, konsistensi pendampingan menjadi kunci terbangunnya rantai pasok susu segar yang relatif stabil hingga saat ini. Ia menegaskan bahwa keberlanjutan industri pengolahan susu sangat bergantung pada ketahanan komunitas peternak di tingkat lokal.

Pemerintah menilai keterlibatan ribuan peternak sapi perah rakyat tersebut sebagai contoh penguatan ekonomi berbasis komunitas yang berdampak langsung pada ketahanan pangan. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Dr. drh. I Ketut Wirata, MSi, mengatakan kemitraan jangka panjang mampu menjawab tantangan ketersediaan susu segar dalam negeri.

“Kemitraan selama lima dekade ini merupakan contoh kolaborasi strategis yang mampu meningkatkan kualitas susu segar dalam negeri sekaligus memperkuat kesejahteraan peternak sapi perah rakyat,” kata Ketut.

Ia menambahkan, pemerintah terus mendorong peningkatan produktivitas, kesehatan hewan, serta penguatan koperasi untuk memperkuat sistem persusuan nasional.

Selain soal volume produksi, penguatan rantai pasok susu segar juga diarahkan pada peningkatan mutu dan efisiensi. Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Produk Peternakan Kementerian Koordinator Bidang Pangan RI, Karsan, menilai kapasitas peternak dan koperasi menjadi penentu daya saing industri persusuan nasional.

“Penguatan akses pembiayaan, teknologi, dan pendampingan bagi peternak menjadi kunci agar produktivitas meningkat secara berkelanjutan,” ujarnya.

Transformasi teknologi di tingkat peternak juga mulai diterapkan melalui digitalisasi pos penampungan susu dan penggunaan unit pendingin untuk menjaga kualitas bahan baku. Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian RI, Merijanti Punguan Pintaria, menyebut digitalisasi telah melibatkan ribuan peternak di Jawa Timur.

“Peningkatan teknologi di pos penampungan susu bertujuan memastikan kualitas bahan baku bagi industri sekaligus memperkuat rantai pasok susu segar dalam negeri,” katanya. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.