TIMES MALANG, MALANG – Tingkat kelulusan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Guru (UKMPPG) Batch 2 dan Batch 3 di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mencatatkan hasil sangat tinggi. Dari total 3.179 peserta, sebanyak 3.162 orang atau 99,5 persen dinyatakan lulus. Pengukuhan guru profesional tersebut digelar pada Kamis (18/12/2025) di Royal Orchid Garden Hotel, Kota Batu.
Capaian ini merujuk pada Pengumuman Hasil UKMPPG Batch-3 Tahun 2025 serta Pengumuman Jadwal Retaker Tahun 2025 Nomor B-136/DT.I.IV/HM.01/11/2025 yang diterbitkan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI.
Ketua Program Studi PPG LPTK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Mohammad Miftahusyai’an, M.Sos, menjelaskan bahwa persentase kelulusan tersebut mencakup peserta first taker maupun retaker pada Batch 2 dan 3.
“Total peserta yang lulus mencapai 3.162 orang atau setara 99,5 persen,” ujarnya.
Jika dirinci berdasarkan bidang, peserta dari madrasah mencatatkan kelulusan sebanyak 582 orang atau 98,8 persen. Sementara itu, peserta Pendidikan Agama Islam (PAI) mencapai 2.585 orang dengan tingkat kelulusan 99,6 persen.
“Angka ini menunjukkan konsistensi mutu penyelenggaraan PPG di UIN Malang,” kata Miftahusyai’an.
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Malang yang juga Ketua LPTK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. H. Muhammad Walid, M.A., menegaskan bahwa capaian tersebut merupakan hasil dari komitmen panjang institusinya dalam mengelola PPG.
“Sejak PPG Daljab dijalankan, kami selalu berupaya memberikan pengelolaan terbaik. Karena itu, UIN Malang konsisten berada di lima besar nasional untuk tingkat kelulusan,” ungkapnya.
Menurutnya, dari 3.179 peserta hanya 17 orang yang belum dinyatakan lulus. “Tahun ini kelulusannya 99,5 persen. Ini membuat kami terus dibanggakan oleh Kementerian Agama,” ujarnya.
Prof. Walid menyebutkan, kunci tingginya kelulusan terletak pada pendampingan menyeluruh sejak awal.
“PPG adalah proses untuk memastikan guru benar-benar profesional. Maka kami kawal dari pendaftaran, pembelajaran, hingga ujian. Kami perbanyak pembelajaran mandiri, induksi, try out, dan model-model pendampingan lainnya,” jelasnya.
Selain itu, FITK UIN Malang juga menyiapkan dukungan teknologi bagi peserta yang berasal dari berbagai daerah. “Kami terus mengembangkan sistem berbasis teknologi agar seluruh proses berjalan efektif. Dosen juga kami latih agar adaptif terhadap teknologi, sehingga tidak tertinggal dari mahasiswa,” tambahnya.
Ia mengakui bahwa 17 peserta yang belum lulus mayoritas merupakan retaker dari angkatan lama. “Kendala utamanya bukan pada penguasaan materi, tetapi adaptasi teknologi. Ujian sekarang sepenuhnya berbasis daring, sehingga peserta yang kurang terbiasa dengan teknologi mengalami kesulitan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor IV UIN Malang, Prof. Dr. HM Abdul Hamid, S.Ag., M.A., menegaskan bahwa PPG LPTK UIN Malang saat ini telah terakreditasi unggul dan didorong menuju reputasi internasional.
“Unggul saja tidak cukup, kita dorong juga agar bereputasi internasional. Para guru yang dikukuhkan ini adalah alumni UIN Malang, dan ke depan mereka juga perlu terus meningkatkan kompetensi,” katanya.
Menurutnya, tantangan guru ke depan semakin kompleks seiring perkembangan teknologi dan perubahan karakter peserta didik.
“Generasi yang diajar sudah berbeda, sehingga guru harus terus belajar dan beradaptasi,” pungkasnya.
Capaian kelulusan UKMPPG sebesar 99,5 persen ini menegaskan posisi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai salah satu LPTK dengan kualitas penyelenggaraan PPG terbaik di bawah naungan Kementerian Agama RI. (*)
| Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |