TIMES MALANG, MALANG – Di Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November, Budhi Marto, generasi kedua dari Pejuang Tentara Republik Indonesia Pelajar (Trip) Jawa Timur, mengungkapkan kegelisahannya terhadap generasi muda masa kini yang semakin melupakan sejarah bangsa. Salah satu peristiwa sejarah yang ia soroti adalah Tragedi Sumur Maut di Malang, Jawa Timur.
Tragedi Sumur Maut yang terjadi di Malang adalah peristiwa berdarah yang melibatkan para pejuang dan penjajah Belanda pada masa kemerdekaan Indonesia. Namun, sayangnya, semakin hari semakin banyak generasi muda yang tidak mengenal atau bahkan acuh terhadap sejarah perjuangan para pahlawan.
Tragedi Sumur Maut yang terjadi di Malang adalah peristiwa berdarah yang melibatkan para pejuang dan penjajah Belanda pada masa kemerdekaan Indonesia.
"Harusnya generasi sekarang tau kisah Sumur Maut yang ada di belakang SDN Madypuro 1 Malang. Sumur itu menjadi saksi bisu peristiwa maut yang dialami 11 Pejuang tanah air. Mereka dibantai oleh penjajah Belanda lalu dibuang ke dalam sumur itu," ungkapnya kepada TIMES Indonesia, Selasa (11/11/2024).
Budhi Marto mendorong pemerintah untuk lebih aktif dalam mengintegrasikan sejarah-sejarah penting seperti Tragedi Sumur Maut ke dalam kurikulum pendidikan lokal.Menurutnya, upaya ini penting dalam upaya melestarikan dan mengenang perjuangan para pejuang yang telah berjuang keras demi kemerdekaan Indonesia.
"Dengan memasukkan sejarah-sejarah tersebut ke dalam kurikulum lokal, generasi muda akan lebih memahami arti penting dari perjuangan yang telah dilakukan oleh para pahlawan kita. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kita semua untuk menyampaikan kepada generasi muda bahwa di tanah ini pernah terjadi peristiwa bersejarah yang tidak boleh dilupakan," ujar Budhi Marto dengan penuh ketulusan.
Ia juga menekankan bahwa menjaga kenangan atas sejarah adalah sebuah tantangan bagi semua pihak. Ia mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap sejarah dan menghargai jasa para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan bangsa.
"Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memberi tahu generasi muda tentang sejarah bangsa ini. Mari kita jaga kenangan para pahlawan dengan menghormati dan menjaga nilai-nilai perjuangan yang telah mereka wariskan kepada kita," tambahnya.
Dalam kesempatan ini, Budhi Marto juga menyoroti pentingnya peran keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam menyebarkan nilai-nilai sejarah kepada generasi muda.
Ia berharap agar lebih banyak upaya dilakukan untuk memperkuat pemahaman dan penghargaan terhadap sejarah bangsa di kalangan anak muda.
Sebagai generasi penerus, Budhi Marto berpesan agar semangat kebangsaan dan cinta tanah air tetap berkobar di hati setiap individu, terutama generasi muda. Dengan memahami dan menghargai sejarah bangsa, diharapkan Indonesia dapat terus maju sebagai bangsa yang besar dan berdaulat.
Dengan semangat kepedulian dan keberanian, Budhi Marto dan Pelajar Trip Jawa Timur berkomitmen untuk terus menyuarakan pentingnya menjaga dan memahami sejarah bangsa, sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia. "Semoga apa yang saya sampaikan ini dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai dan menghargai warisan sejarah bangsa," ucapnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Generasi Kedua TRIP Budhi Marto Berharap Generasi Muda Tak Lupakan Perjuangan Pahlawan
Pewarta | : Syarifah Latowa |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |