TIMES MALANG, MALANG – Wali Kota Malang terpilih, Wahyu Hidayat mengaku bahwa program Rp50 juta per RT yang menjadi program unggulannya selama Pilkada Malang 2024 lalu, belum bisa direalisasikan pada tahun ini.

Diketahui, pasangan Wahyu Hidayat - Ali Muthohirin kini resmi ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang terpilih 2025-2030. Rencananya, pada 20 Februari 2025 mendatang, mereka akan dilantik di Jakarta.

Wahyu yang dipastikan memimpin Kota Malang pada periode 2025-2030, mengaku belum bisa menjalankan seluruh programnya setelah dilantik nanti.

“Saya kira tidak (terkendala efisiensi), sudah ada beberapa yang masuk dalam APBD. Tapi, memang ada program yang harus kita evaluasi,” ujar Wahyu, Rabu (12/2/2025).

Ada sejumlah program yang diusahakan bisa masuk dan terlaksana di tahun 2025 ini. Namun, untuk program Rp50 juta per RT ia mengaku belum bisa merealisasikannya.

“Yang Rp50 juta per tahun untuk RT itu belum (tahun 2025). Itu kan nanti ada evaluasi,” ungkapnya.

Ia masih harus melakukan beberapa tahapan lagi untuk memastikan program Rp50 juta per RT bisa terealisasi. Ia menargetkan, bisa berjalan di tahun 2026 mendatang.

“Nanti ada tahapannya, harus kita buat Perwalnya (Peraturan Walikota) dulu. Kami sosialisasikan, baru nanti direalisasi di tahun selanjutnya, insyallah bisa di 2026,” tuturnya.

Ia tak memungkiri, setelah dipastikan bakal memimpin Kota Malang periode 2025-2030, banyak ketua-ketua RT yang menanyakan soal realisasi program tersebut.

Namun, ia menegaskan bahwa ada mekanisme jelas yang harus dibuat untuk merealisasikan program itu. Terlebih, saat ini ada aturan efisiensi anggaran yang diperintahkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

“Ketua RT banyak yang menanyakan itu. Tapi mekanisme kemarin dengan sistem aman harus ada tahapannya,” katanya.

Program Rp50 juta per tahun untuk RT ini merupakan program baru dari pasangan Wahyu-Ali (WALI) hasil menyerap aspirasi masyarakat. Untuk program lain, seperti seragam gratis sudah berjalan sejak lama hanya tinggal dikuatkan saja di tahun 2025 ini.

“Karena program bary, maka harus saya godok lagi. Insyallah mampu (di APBD 2026),” ucapnya. (*)