TIMES MALANG, PACITAN – Jalan raya tak pernah tidur, bahkan dini hari pun bisa terjadi petaka. Seperti kecelakaan yang terjadi Rabu (12/2/2025) sekitar pukul 04.15 WIB di Jalan Raya Pacitan-Ponorogo tepatnya di Dusun Krajan, Desa Kebondalem, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan.
Dalam insiden di pagi buta ini, dua mobil adu moncong. Hasilnya, dua pengemudi luka-luka, sementara besi-besi dari kedua kendaraan berlekuk-lekuk menanggung beban tabrakan.
Mobil pertama, Daihatsu Gran Max berwarna silver metalik bernomor polisi B 1310 ROZ, dikemudikan Fauzi Fadhulloh, pria 27 tahun asal Madiun.
Mobil kedua, Suzuki Carry hitam kuning dengan nomor polisi AD 8460 EF, dikemudikan Muhammad Hanafi, 46 tahun, warga Wonogiri. Dua-duanya sedang dalam perjalanan.
Dua-duanya juga tidak menyangka, jalan menikung di Tegalombo pagi itu akan mempertemukan mereka dengan cara yang tak menyenangkan.
Kasat Lantas Polres Pacitan, AKP Dwi Purwanto, menerangkan bahwa kecelakaan bermula ketika Grand Max yang melaju dari Ponorogo ke Pacitan terlalu ke kanan saat menikung.
Di saat bersamaan, dari arah berlawanan, Carry yang dikemudikan Hanafi juga melaju. Jalan yang biasanya lapang tiba-tiba terasa sempit, lalu... brakk!
"Tabrakan tak terhindarkan. Kedua pengemudi mengalami luka ringan," kata AKP Dwi Purwanto.
Fauzi mengalami luka babras di tangan, sedangkan Hanafi lecet di tangan. Beruntung, keduanya dalam keadaan sadar. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tetapi angka rupiah tetap jatuh. Kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp15 juta.
Petugas dari Unit Gakkum Satlantas Polres Pacitan langsung bergerak cepat. Mereka datang ke lokasi, melakukan olah TKP, mengumpulkan keterangan saksi, serta mengamankan barang bukti. Jalan sempat tersendat, tetapi segera diurai.
Menurut AKP Dwi Purwanto, faktor cuaca juga bisa berpengaruh. Saat kejadian, gerimis turun tipis-tipis.
Jalan yang seharusnya aman jadi licin. Ditambah lagi, lokasi adalah jalan provinsi, lurus dan mulus, sering membuat pengemudi tak sadar memacu kendaraan lebih kencang.
“Kami imbau pengendara lebih berhati-hati. Jangan terlalu ke kanan kalau bukan untuk mendahului, terutama di jalur menikung. Jaga kecepatan, apalagi kalau hujan,” pesan AKP Dwi Purwanto.
Kecelakaan ini menjadi catatan bagi siapa pun yang melintasi jalur Pacitan-Ponorogo. Jalan boleh mulus, tapi keselamatan tetap nomor satu. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Adu Moncong Gran Max vs Carry di Jalur Pacitan-Ponorogo, Kerugian Belasan Juta
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |