https://malang.times.co.id/
Berita

Ini Rekam Jejak Bakal Calon Sekdakab Malang (2-Habis)

Rabu, 30 Juli 2025 - 18:20
Ini Rekam Jejak Bakal Calon Sekdakab Malang (2-Habis) Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Kabupaten Malang, Budiar Anwar. (FOTO: Amin/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Asesmen atau uji kompetensi bakal dilangsungkan panitia Seleksi Terbuka (Selter) Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) Sekda Kabupaten Malang mendatang. 

Lima pejabat Pemkab Malang telah dinyatakan lolos administrasi dalam seleksi terbuka Sekdakab Malang, dan akan menjalani uji kompetensi pada 5 Agustus 2025 mendatang. 

Ketua tim Pansel JPTP Sekda Kabupaten Malang, Asep Kusdinar menyebut, uji kompetensi para bakal calon akan menilai tiga aspek utama. Yakni, kemampuan manajerial, kompetensi teknis jabatan, dan kapasitas sosial-kultural.

Penilaian menyeluruh terhadap tiga aspek tersebut, nantinya akan menentukan siapa di antara kelima kandidat yang dinyatakan layak untuk ditetapkan Bupati Malang.

Siapa bakal paling layak menduduki posisi Sekda Kabupaten Malang definitif nanti? Berikut rekam jejak dan pengalaman karir bakal calon:

Budiar Anwar

Nama Budiar Anwar di jajaran pejabat eselon Pemkab Malang boleh dibilang angkatan lapis dua. Namun, karir jabatannya termasuk cukup moncer. 

Budiar berangkat dari jabatan struktural di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Malang selama enam tahun, sejak 2011 sampai 2016. Ia pernah menjabat mulai dari Kabag Kerja sama juga Kabag Umum dan Protokoler, juga Kabag Humas Pemkab Malang. 

Setelah itu, karir jabatannya naik dan dipromosikan menjabat Kadis TPHP Kabupaten Malang selama 2016-2020. kemudian berpindah menjadi Kadis Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya (PKPCK) sampai saat ini. 

Secara pengalaman teknis, pengalaman di Setda menjadi poin penting bagi seorang calon Sekda. Pengalaman di bagian Humas Prokopim juga menjadikan Budiar terbiasa membangun komunikasi antarpimpinan maupun dengan pihak eksternal. 

Bahkan, saat di bagian kerja sama, Budiar sempat menjalin sister city terkait pendidikan dan pertanian, dengan dua kota dan provinsi di Cina. 

Tak hanya administratif, pengalaman jabatan perencana juga pernah dipunyai Budiar, saat ia menjadi salah satu Kabid di Bappeda Kabupaten Malang. Ia juga pernah menduduki jabatan di Disnaker menangani Hubungan Industrial, juga jabatan kabid di Balitbang Kabupaten Malang. 

Dengan semua pengalaman itu, tak salah sekiranya banyak orang menyebut sosok Budiar piawai membangun lobi, termasuk dengan para pihak di tingkat pusat, dari sejumlah kementerian. 

"Ya, mulai sebagai perencana sampai negosiator kerja sama atau pengusulan program pernah Saya alami semua. Apalagi, untuk urusan kewenangan di lingkungan Sekretariat Daerah," demikian Budiar, kepada TIMES Indonesia, Rabu (30/7/2025). 

Made Arya Werdhantara

Made-Arya-Werdhantara.jpgKepala Badan Pendapatan Kabupaten Malang, Made Arya Werdhantara. (FOTO: Dok TIMES Indonesia)

Made Arya Werdhantara juga punya kans memimpin lingkungan kerja Setda Pemkab Malang. Sosok Made dikenal tak banyak suara, namun punya tipe pekerja keras dan visioner. 

Tidak banyak catatan rekam jabatan yang pernah diduduki Made. Namanya cukup moncer saat ia menjabat Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang era Bupati Malang Rendra Kresna. 

Saat banyak, pariwisata cukup bergeliat dan banyak even pariwisata berskala nasional yang digelar di Kabupaten Malang. Munculnya ikon pariwisata Kopi Amstirdam (Ampelgading-Tirtoyudo-Dampit) adalah hasil ide inovatif Made Arya. 

Made kemudian berpindah jabatan memimpin Badan Pendapatan (Bapenda) Kabupaten Malang. Di OPD yang menangani sumber-sumber PAD Kabupaten Malang ini, kinerja Made juga cukup signifikan. 

Setidaknya, tahun-tahun awal jabatannya di Bapenda, target PAD Kabupaten Malang masih pada kisaran di bawah Rp 200 miliar. Kemudian, target PAD sempat dinaikkan menjadi Rp 400 pada 2004, dan dinaikkan lagi hingga Rp 600 miliar lebih. 

Dengan kenaikan target PAD ini, saat ini Pemkab Malang juga berani mematok target Pendapatan Daerah mencapai Rp 1,039 triliun. 

Optimisme ini dengan keberanian startegi Bapenda yang dinakhodai Made Arya. Yakni, dengan mendekatkan pelayanan pajak secara mobile dan kemudahan akses pembayarannya. 

"Dengan Bapenda bisa hadir dimana mana, pembayaran pajak begitu mudah. Harus jemput bola untuk sekaligus menggugah kesadaran masyarakat  Dan, tidak ada pungutan apapun, karena pembayarannya melalui bank," kata Made Arya, dalam kesempatan kegiatan pelayanan pajak secara mobile, belum lama ini. 

Firmando H. Matondang

Firmando-Hasiholan-Matondang.jpgKepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Malang, Firmando Hasiholan Matondang. (FOTO: Amin/TIMES Indonesia) 

Pengalaman karir jabatan Firmando H. Matondang, Kepala Satpol PP yang kini menjadi bakal calon Sekdakab Malang, lebih banyak dari bawah sebagai pejabat administratif di kecamatan. 

Firmando mengawali jabatannya sebagai Sekretaris Camat pada 2001 silam. Berikutnya, ia berpindah-pindah tugas sebagai Sekcam dan Camat di lima wilayah kecamatan. 

Ia juga pernah menjadi Kabid Sumberdaya Manusia di BKD Kabupaten Malang (kini BKPSDM), juga Kabag Prokopim Pemkab Malang. 

Sejak tahun 2019, Mando sempat menjabat Sekretaris Satpol PP, selanjutnya naik jabatan sebagai Kepala Satpol PP sampai sekarang. Dalam kurun masa jabatan ini, ia juga sempat ditunjuk sebagai Plt Kepala Dispora Kabupaten Malang untuk beberapa bulan. 

"Perjalanan karir jabatan Saya normal-normal saja," singkat Firmando. (*) 

Pewarta : Khoirul Amin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.