TIMES MALANG, MALANG – Pusat Pengembangan Bahasa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang) menggelar seminar ilmiah bertema “Bahasa Arab, Gerbang untuk Memahami Lingkungan dan Pengembangan Berkelanjutan” pada Rabu (24/9/2025). Acara ini menghadirkan Syekh Prof. Dr. Muhammad Salim Abu ‘Ashi Al-Azhari, profesor tafsir dari Universitas Al-Azhar Mesir, sebagai narasumber utama.

Seminar yang berlangsung di Home Theater lantai 3 Fakultas Humaniora ini diikuti sekitar 200 peserta secara langsung, serta lebih dari 5.000 mahasiswa melalui siaran langsung YouTube.

Dalam pemaparannya, Syekh Prof. Dr. Muhammad Salim Abu ‘Ashi menegaskan pentingnya Bahasa Arab dan Hadis Nabi sebagai dua kunci utama untuk memahami Al-Qur’an. Ia menyinggung hubungan antara Al-Qur’an dan alam sebagaimana tercermin dalam wahyu pertama Surah Al-‘Alaq.

“Makna lafal-lafal Al-Qur’an tidak boleh diubah dari arti sebenarnya menjadi arti kiasan, kecuali jika ada petunjuk kuat yang membolehkan atau mengharuskannya,” ujarnya.

Lebih lanjut, ulama asal Al-Azhar itu menekankan bahwa pemahaman Al-Qur’an yang mendalam akan melahirkan kepedulian terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Ia menilai penguasaan kosakata tematik Bahasa Arab yang relevan dengan isu global menjadi pintu masuk penting bagi mahasiswa dalam memahami konsep-konsep kunci Al-Qur’an.

Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si., membuka secara resmi kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia menyampaikan kebanggaan atas keberadaan lembaga-lembaga unggulan kampus, yakni Ma’had Al-Jami’ah, Pusat Pengembangan Bahasa, dan Lembaga Tahfizul Qur’an.

Menurutnya, ketiga lembaga ini mencerminkan perhatian tinggi UIN Malang terhadap penguatan kajian Al-Qur’an dan Bahasa Arab.

“Ketiga lembaga ini adalah keunggulan yang membedakan UIN Malang dengan universitas lain,” tegas Rektor.

Kehadiran Syekh Prof. Dr. Muhammad Salim Abu ‘Ashi diharapkan mampu memperkuat wawasan mahasiswa tentang peran Bahasa Arab sebagai pintu memahami Al-Qur’an sekaligus mendorong kontribusi nyata dalam isu-isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. (*)