TIMES MALANG, JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menekankan pentingnya peran Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama dalam memetakan dan memahami fenomena kerukunan umat beragama di Indonesia.
Hal ini disampaikan Menag dalam acara Rapat Koordinasi Sekretariat Bersama dan Peluncuran Grand Design BMBPSDM di Auditorium HM Rasjidi, Jakarta, Rabu (11/12/2024).
Menurut Menag, tugas utama Kementerian Agama bukan untuk menyatukan umat, tetapi memberikan pembelajaran bagaimana hidup berdampingan secara harmonis.
"Untuk dapat memberikan pembelajaran itu, kita perlu mengetahui peta kerukunan masyarakat yang ada. Kehadiran BMBPSDM ini harus lebih aktif dalam memotret fenomena kerukunan di masyarakat," ujar Nasaruddin Umar.
BMBPSDM: Fokus pada Penguatan Moderasi Beragama
BMBPSDM, yang merupakan transformasi dari Badan Litbang dan Diklat Kemenag, bertugas memberikan rekomendasi kebijakan terkait moderasi beragama dan pengembangan sumber daya manusia.
Menag menegaskan bahwa pemetaan geo-sosial dan geo-politik sangat penting untuk membaca potensi konflik keagamaan serta mempersiapkan langkah pencegahan.
“Peta potensi konflik keagamaan perlu dimiliki sebagai sistem early warning agar kita bisa mengambil langkah yang efektif,” tambah Menag.
Menag juga menekankan pentingnya pendekatan yang valid dalam menangani masalah. Kesalahan persepsi dalam memandang fenomena, lanjutnya, sering menjadi penyebab kegagalan penyelesaian konflik.
Grand Design: Menuju Indonesia Emas 2045
Kepala BMBPSDM, Suyitno, menyebut peluncuran grand design ini sebagai tonggak penting dalam pengelolaan kerukunan umat beragama. Dengan pendekatan preventif, BMBPSDM berharap dapat memberikan kontribusi signifikan untuk menyiapkan Indonesia Emas 2045.
"Pendekatan yang lebih inovatif dan relevan dengan Gen-Z, seperti Festival Film dan Musik Moderasi Beragama, terus kami lakukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya moderasi," jelas Suyitno.
Selain itu, BMBPSDM telah memanfaatkan teknologi melalui platform pembelajaran daring seperti Massive Open Online Course (MOOC) untuk meningkatkan kompetensi ASN di bidang moderasi beragama.
Kerukunan: Pilar Utama Pluralisme Indonesia
Menag Nasaruddin Umar mengingatkan bahwa kerukunan umat beragama adalah perekat terbaik pluralisme di Indonesia.
“Selama kerukunan kokoh, tidak ada kekuatan asing yang mampu merusak bangsa ini,” tegasnya.
Acara yang dihadiri oleh Menko PMK Pratikno, Kepala BMBPSDM Suyitno, dan pejabat eselon Kemenag ini juga disaksikan secara daring oleh jajaran pimpinan Kemenag di daerah.
Dengan kehadiran grand design BMBPSDM, Kementerian Agama berharap dapat semakin memperkuat kerukunan dan harmoni umat beragama di tengah dinamika masyarakat yang terus berkembang. (*)
Pewarta | : Imadudin Muhammad |
Editor | : Imadudin Muhammad |