https://malang.times.co.id/
Berita

Sosok Dalang Muda di HUT ke-93 GKJW, Angkat Budaya Lewat Gaya Masa Kini

Kamis, 12 Desember 2024 - 15:23
Sosok Dalang Muda di HUT ke-93 GKJW, Angkat Budaya Lewat Gaya Masa Kini Dalang muda, Gabriel Satya saat menjadi dalang di HUT GKJW ke-93. (Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Ada yang menarik dalam perayaan HUT Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) pada Rabu (11/12/2024) kemarin malam. Dimana, ada sosok dalang muda yang turut memeriahkan dan bercerita tentang sejarah GKJW lewat pagelaran wayang kulit. 

Sosok dalang muda tersebut, bernama Gabriel Satya Christia. Pria berusia 28 tahun itu memiliki cita-cita besar dalam membawa budaya bagi generasi sekarang dan mendatang. 

Kepada TIMES Indonesia, Gabriel bercerita bahwa ia sudah tertarik dengan wayang dan gamelan sejak usia 7 tahun. Ia selalu ikut bersama sang ayah yang juga seorang dalang. 

"Saya belajar otodidak. Ya lewat video dan bertemu Seniman bersama ayah. Sudah sejak usia 7 tahun saya suka dengan wayang dan gamelan," ujar Gabriel, Kamis (12/12/2024). 

Gabriel sendiri kini juga memiliki tekad besar sebagai pendeta. Dimana, melalui wayang ia juga bisa memberitakan injil dan mengajari kebudayaan Jawa. 

"Saya memakai wayang untuk nguri-nguri kebudayaan Jawa juga," katanya.

Dalang-muda-Gabriel-Satya-a.jpg

Secara profesional sebagai Dalang, ia baru berjalan sendiri dan turut ikut serta dalam pagelaran sejak menginjak di bangku SMA. 

Hal itu membuatnya memiliki tekad besar untuk melestarikan budaya menggunakan gaya masa kini. 

Hal itu juga ia praktekan saat menjadi dalang di HUT GKJW ke-93. Dimana, saat itu ia menjadi dalang menceritakan tentang penggalan sejarag GKJW sejam tahun 1848 hingga 1931.

"Saya menyampaikan dengan cerita dan itu sebagai perenungan kembali dalam sejarah," ungkapnya. 

Dengan begitu, ia berharap ada generasi sekarang dan mendatang, bisa lebih mengapresiasi leluhur dan melestarikan budaya lewat gaya mereka masing-masing. 

"Wayang kulit meskipun budaya lawas, tetap relevan jika diajarkan atau ditunjukkan sebagai hiburan lewat kreativitas sekarang," tuturnya. 

Di mana, wayang kulit bisa digunakan sebagai mediator dalam memberikan tuntunan kebaikan dan moral. 

"Harapan saya, generasi muda tidak kalah kreativitasnya untuk terus mengolah budaya lawas dan tetap relevan," ucapnya. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.