TIMES MALANG, MALANG – Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto menyatakan, manfaat Program Youth Entrepreneurship Support Services (YESS) bisa terus berlanjut untuk meningkatkan pertanian di Kabupaten Malang.
Hal ini ditegaskannya, saat menghadiri acara Forum Kerukunan Pemangku Kepentingan Tingkat Kabupaten Tahap II dalam Pelaksanaan Program YESS Kabupaten Malang, di Ruang Anusapati, Kantor Pemkab Malang, Kamis (12/12/2024).
"Semoga forum ini dapat memperkuat sinergi antarstakeholder untuk keberlanjutan (manfaat) Program YESS. Terlebih, dalam meningkatkan sektor wirausaha dan ketenagakerjaan bidang pertanian, khususnya bagi petani muda atau milenial di wilayah Kabupaten Malang," harap Wabup Malang.
Melalui harmonisasi Program YESS, lanjut Wabup, Pemerintah Kabupaten Malang tentu akan terus berupaya mendukung kebijakan strategis nasional sesuai dengan kewenangan dan kewajiban daerah.
"Selaras dengan kebijakan pemerintah terkait petani milenial, Pemkab Malang berkomitmen untuk mengoptimalkan pemberdayaan dan menumbuhkan kewirausahaan petani milenial," tandas Didik.
Pada kesempatan yang sama, hadir pula Wakil Direktur V Bidang Akademik dan Kerjasama Polbangtan, Dr. Ir. Novita Dewi K, juga jajaran tim Program Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Timur, Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Malang, pihak perbankan, serta perusahaan dan stakeholder sektor pertanian.
Wabup Malang juga menyerahkan simbolis Hibah dari dari program YESS Kementerian Pertanian RI. Yakni, hibah Kompetitif berbasis klaster Komoditas petermakan kambing/domba, kepada "Mancar Jaya Farm" Kecamatan Pagak senilai Rp 120 juta, yang diwakili Nurul Vitandra.
Selain itu, juga diserahkan hibah Kompetitif Individu Komoditas Olahan Hasil Kopi "AMJ Farm" Kecamatan Wonosari senilai Rp 50 juta kepada Arif Widyawan.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Malang, Avicenna Sani Putera mengungkapkan, sudah disiapkan beberapa startegi dan upaya agar manfaat Program YESS berkesinambungan. Yakni, mengolaborasikan keberadaan para petani milenial dengan semua kelompok tani.
"Kolaborasinya dengan memberdayakan dan melibatkan para petani milenial dengan program dan kegiatan kelompok tani. Yakni, melalui demplot-demplot pertanian yang tengah disiapkan melalui Dinas TPHP Kabupaten Malang," kata Avicenna, kepada TIMES Indonesia, Kamis (12/12/2024) sore.
Hal ini, menurutnya mengingat keberadaan petani milenial yang sudah banyak dilatih melalui Program YESS Kementerian Pertanian beberapa tahun terakhir. Pelatihan yang sudah didapatkan, mulai dari budidaya sampai pengembangan bisnis wirausaha bidang pertanian.
"Petani milenial ini sudah siap, sebagian juga sudah bergabung dengan kelompok tani reguler. Jumlahnya ada sekitar 18 ribu petani. Sehingga, mereka diharapkan akan lebih mewarnai, terutama dalam mendukung pelaksanaan program ketahanan pangan nasional," terang Avicenna.
Sebagai stimulus, demplot pertanian ini akan direalisasi dalam beberapa percontohan model. Mereka akan didukung dengan bantuan sarana prasarana produksi, benih, pupuk dan pestisida, bahkan jika memungkinkan akan diupayakan upah harian.
Demplot percontohan pertanian dengan melibatkan petani milenial yang akan dibantu ini, kata Avicenna, dengan rasio untuk tiap lokasi dengan luasan tanam kurang lebih 2 hektar. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |