TIMES MALANG, SERANG – Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kabupaten Serang (Lapas Serang) memberdayakan 31 warga binaan untuk mengikuti program ketahanan pangan meliputi sektor pertanian, perikanan dan peternakan.
Hal itu diungkapkan Ikko selaku Humas Lapas Serang. Ia mengatakan, saat ini pihaknya tengah fokus melaksanakan program dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan yang juga diturunkan kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
"Saat ini kami fokus pada program ketahanan pangan, seperti pertanian, peternakan, perikanan dan juga tentang pemberdayaan UMKM, di sini kita punya lahan pertanian selebar hampir 500 meter," ujar Ikko kepada TIMES Indonesia, Senin (13/1/2025).
Ditambahkan Ikko, para warga binaan dilakukan asesmen terlebih dahulu. Dari total 680 warga binaan, hanya 31 orang yang mengikuti program ketahanan pangan.
"Sudah dilatih sama kita, yang aman secara asesmen. Pertanian kita ada di luar tembok dan juga banyak menggunakan alat-alat yang dirasa berbahaya ya seperti pacul, linggis, atau yang lain-lainnya. Jadi 31 orang itu yang kita anggap mumpuni dan aman untuk mendukung program ketahanan pangan," katanya.
Dari hasil olah tangan Warga Binaan Pemasyarakatan itu, kata Ikko, nantinya akan didistribusikan pada pameran-pameran yang dilakoni Dinas terkait, seperti Dinas Koperasi dan Perdagangan atau Dinas Sosial.
Sementara untuk pemenuhan kemasyarakat, pihaknya belum bisa menjamin.
Berdasarkan pengalaman saat mencoba masuk salah satu swalayan dengan 50 sampel, satu pekan produk sudah habis namun mereka tak bisa melayani permintaan selanjutnya.
"Mereka permintaannya itu setiap minggu itu kurang lebih 200 piece. Kita yang di sini yang keberatan. Setiap minggu kita nggak bisa memenuhi itu. Artinya bukan nggak bisa tapi kita kekurangannya satu, SDM," pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Lapas Serang Berdayakan Warga Binaan dengan Program Ketapang
Pewarta | : Muhammad Uqel Assathir |
Editor | : Ronny Wicaksono |