TIMES MALANG, MALANG – Pemanfaatan limbah dari pabrik kertas dialami warga Desa Gampingan, Pagak, Kabupaten Malang selama bertahun-tahun, untuk meningkatkan nilai ekonomi masyarakat. 

Keberadaan PT Ekamas Fortuna dan PT Alam Sinar yang berada di Desa Gampingan, mampu mengelola limbah dan memanfaatkan limbah kertas menjadi produk bernilai guna. Yakni, dijadikan paving, batako dan produk lain seperti tray dan sibot, yang juga punya nilai ekonomis.

Kepada TIMES Indonesia, Kabag Umum PT Ekamas Fortuna,Yohanes Repelitanto menjelaskan, pembuatan paving dan batako dari limbah batubara sudah dihasilkan sejak beberapa tahun lalu. Agar bisa dimanfaatkan, dia produk dari limbah pabrik ini sudah menjadi program CSR perusahaan Ekamas Fortuna. 

"Karena kita melihat di sekitar sini, banyak lahan yang menuju ke makam itu tidak terpaving, kita buat paving, akhirnya kita distribusi ke mereka. Setelah jalan ke makam oke, kemudian banyak sekolah dan pondok yang minta juga," jelas Yohanes.

Paving dan batako untuk diberikan bagi kepentingan masyarakat tersebut, menurutnya dibuat sendiri hasil dari pengolahan limbah. Yakni, limbah batu bara, play as, botom as, yang dicampur dengan semen sama pasir. 

"Kita punya mesin sendiri, jadi kita tidak buang sisanya abu batu bara, kita buat batako sama paving," tambahnya.

Selain pemanfaatan limbah, kata Yohanes, CSR PT Ekamas Fortuna juga diberikan untuk pemberdayaan masyarakat sekitar, juga mendukung lingkungan, seperti dimanfaatkan di tempat wisata Mahoni Dempok, Gampingan. 

Kita tetap tidak melupakan juga penghijauan, tiap tahun memberikan bantuan bibit penghijauan, kita sebar kemana-mana. Untuk tiap tahun kita alokasikan dan meningkat, karena sesuai instruksi kantor pusat," jelasnya.

Masih kata Yohanes, limbah yang lain dari pabrik juga banyak dimanfaatkan masyarakat sekitar, seperti limbah plastik.

"Itu plastik, dimanfaatkan oleh masyarakat, oleh masyarakat kemudian dipilah. Ada yang limbah kertas kembali lagi ke sini. Sedangkan, yang masih baik diambil ke pabrik plastik dan yang lainnya masuk ke PT Alam Sinar," pungkasnya.

Hal ini juga diakui H. Rofi’i Iswahyudi, pemilik PT. Alam Sinar Gampingan. Dikatakan, adanya perusahaan PT Ekamas Fortuna, pabrik kertas dari Sinarmas Group ini, bisa membangkitkan perekonomian masyarakat yang ada di Desa gambingan. 

Dengan adanya peraturan baru pemerintah, lanjutnya, maka limbah pabrik kertas yang sebelumnya dibuang, kemudian lebih diberdayakan dan dimanfaatkan sekitar. 

"Ternyata biasa buat tray, buat sibot. Memang tidak murni khusus dari limbah, ada campuran kertas-kertas yang lain. Jadi bisa dimanfaatkan, yang dulunya limbah dibuang begitu saja, sekarang bisa dimanfaatkan," jelas Abah Rofii. 

Sinergi kebermanfaatan dari PT Ekamas Fortuna dan PT Alam Sinar inipun menjadi atensi Bupati Malang, HM Sanusi, yang mengunjungi Desa Gampingan, Pagak Kabupaten Malang, Selasa (13/01/2025).

Dalam kunjungan ini, Bupati Malang, melihat langsung sejauh mana kehadiran industri dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat, juga desa-desa di sekitarnya. 

Sanusi menilai PT Ekamas Fortuna dan PT Alam Sinar, telah berhasil mengelola limbah dan memanfaatkan limbah kertas menjadi produk yang bernilai tambah. Bupati Malang juga mengapresiasi upaya perusahaan dalam mengelola dan menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang telah banyak  berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.

"Ini adalah contoh yang baik, bagaimana sebuah perusahaan dapat berkontribusi dalam menjaga lingkungan sekaligus meningkatkan nilai ekonomi. Saya berharap perusahaan-perusahaan lain dapat mengikuti langkah PT Ekamas Fortuna dan PT Alam Sinar." ujar Abah Sanusi.

Bupati Sanusi juga mengingatkan, pentingnya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan, dengan memastikan bahwa pembangunan industri tidak mengorbankan lingkungan dan masyarakat sekitar. Telebih, keberadaan industri dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan lingkungan. (*)