TIMES MALANG, MADIUN – Setelah beberapa tahun terputus, akses warga Kelurahan Patihan, Kota Madiun menuju kelurahan tetangga di seberang Kali Bengawan Madiun kembali terbuka.
Pemkot Madiun membangun jembatan baru setelah jembatan penghubung lama rusak termakan usia. Jembatan berstruktur suspension bridge (jembatan gantung) itu kini sudah bisa dilewati.
Selain menghubungkan wilayah Kelurahan Patihan dan Sogaten yang terpisah sungai besar, keberadaan jembatan gantung Patihan tersebut juga memperpendek jarak tempuh ke beberapa fasilitas umum. Salah satunya ke RSUD Sogaten.
"Waktu jembatan lama rusak, kalau mau ke rumah sakit harus muter dulu lebih jauh, " ungkap Sri Sukasiningsih, warga Kelurahan Patihan.
Papan peringatan bagi warga saat melintas jembatan gantung Patihan. (Foto : Yupi Apridayani/TIMESIndonesia)
Sebelum diresmikan, Sri mengaku sudah beberapa kalau lewat jembatan gantung Patihan. Baik berjalan kaki maupun mengendarai sepeda motor. Dia merasakan nyaman dan aman saat melintasi jembatan baru itu.
"Aman-aman saja. Cuma ya harus pelan-pelan kalau berpapasan dengan motor lain, " tuturnya.
Posisi jembatan gantung Patihan berada tidak jauh dari jembatan lama. Namun, jembatan sepanjang 110 meter tersebut hanya bisa dilewati pengendara roda dua dan pejalan kaki saja. Di ujung jembatan terpasang papan peringatan bagi warga yang melintas.
Di papan tersebut tertulis larangan roda empat melintas kecuali ambulans. Kapasitas maksimum pejalan kaki adalah 40 orang dan diimbau untuk antri bergantian dan tidak berkelompok.
Warga juga dilarang bersandar di pembatas jembatan, foto selfie, berlarian dan melintas saat hujan deras atau banjir. Juga tercantum peringatan agar anak-anak dalam pengawasan orang tua saat menyeberang jembatan.
Peresmian jembatan gantung Patihan ditandai dengan penekanan tombol sirene dan penandatangan prasasti. (Foto : Yupi Apridayani/TIMESIndonesia)
Jembatan gantung Patihan diresmikan penggunaannya oleh PJ Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto pada Senin (6/1/2025). Peresmian secara simbolis ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penekanan tombol sirene.
"Pembangunan jembatan Patihan ini memenuhi aspirasi warga untuk mempermudah akses dan membantu perputaran ekonomi warga Kelurahan Patihan dan Sogaten, " jelas Eddy Supriyanto usai peresmian.
Pembangunan jembatan gantung Patihan dibiayai dari APBD Kota Madiun. Jembatan sebelumnya yang ambrol pada 2021 lalu merupakan peninggalan masa pemerintahan kolonial yang digunakan untuk lalu litas kereta api menuju pabrik gula.
"Pemprov mengapresiasi karena jarang sekali pemerintahan kita atau kabupaten membiayai sendiri pembangunan jembatan, " ujar Eddy.
Selain mempermudah dan memperlancar mobilitas warga, jembatan gantung Patihan juga diharapkan bisa menjadi destinasi wisata. Selain estetika jembatan yang mendukung, ke depan akan dipasang lampu hias untuk penerangan sekaligus penghias.
Peresmian jembatan gantung Patihan, Kota Madiun juga dihadiri H Maidi selaku wali kota terpilih pada Pilkada 2024. Maidi diundang datang karena perencanaan pembangunan jembatan tersebut dilakukan saat dirinya masih menjabat sebagai wali kota. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Jarak Tempuh Lebih Dekat, Ini Larangan saat Melintas Jembatan Gantung Patihan Kota Madiun
Pewarta | : Yupi Apridayani |
Editor | : Ronny Wicaksono |