https://malang.times.co.id/
Berita

Penyakit Misterius di China Juga Berkembang di AS, Khawatir Seperti Covid-19

Selasa, 07 Januari 2025 - 11:34
Penyakit Misterius di China Juga Berkembang di AS, Khawatir Seperti Covid-19 Para pakar Barat minta China lebih transparan soal berkembangnya virus misterius ini.(FOTO: Daily Mail)

TIMES MALANG, JAKARTA – Para pakar di Barat minta China transparan soal penyakit misterius yang saat terus meningkat di China bahkan juga berkembang di Amerika Serikat.

Para pakar Barat neminta China untuk bersikap lebih transparan mengenai wabah virus itu karena data menunjukkan, bahwa virus tersebut terus berkembang di AS.

China menyepelekan rekaman yang menunjukkan ruang tunggu dan bangsal di rumah sakitnya yang penuh sesak melalui medsos.

China mengatakan, ini infeksi pernapasan "tidak terlalu parah" dan "berskala lebih kecil" dibandingkan tahun lalu.

Itu yang membuat sebagian orang khawatir ada kemiripan antara situasi saat ini dengan awal-awal wabah Covid pada tahun 2019, yang awalnya juga diremehkan oleh China. 

Diduga, wabah di China kali ini dipicu oleh virus yang relatif tidak dikenal, human metapneumovirus (HPMV), yang biasanya menyebabkan gejala seperti pilek, hidung tersumbat, sakit kepala, menggigil, dan kelelahan.

Namun Dr Sanjaya Senanayake, ahli penyakit menular dan profesor madya kedokteran di Universitas Nasional Australia mengatakan,  'sangat penting bagi China untuk membagikan datanya tentang wabah ini secara tepat waktu', termasuk data tentang siapa -siapa yang terinfeksi.

"Selain itu, kami memerlukan data genomik yang mengonfirmasi bahwa HMPV adalah penyebabnya, dan tidak ada mutasi signifikan yang perlu dikhawatirkan. Data genomik tersebut juga akan memandu pengembangan vaksin," tambahnya.

Peringatan mereka muncul, karena ternyata AS juga mengalami peningkatan kasus HMPV, dengan persentase tes positif berlipat ganda dari awal hingga akhir Desember 2024.

Menurut data CDC terbaru, kurang dari 300 hasil tes positif dilaporkan selama minggu terakhir bulan Desember.

CDC AS mengatakan, pihaknya sedang memantau kasus-kasus di China tetapi meyakini kasus-kasus tersebut saat ini juga tidak menjadi penyebab kekhawatiran di AS.

Dr Andrew Catchpole, kepala ilmiah di perusahaan bioteknologi penyakit menular hVIVO, mengatakan, bahwa meskipun hMPV biasanya dilaporkan pada bulan-bulan dingin, 'tampaknya tingkat infeksi serius mungkin lebih tinggi di China daripada yang diperkirakan pada tahun normal.

Ia menambahkan, 'hMPV adalah bagian umum dari virus penyebab flu musim dingin di sebagian besar negara berdasarkan musim. 

"Tidaklah lazim untuk mengkhawatirkan tingginya angka rawat inap, tetapi tidak jelas seberapa tinggi angkanya atau apakah masalah timbul murni karena bertepatan dengan tingginya tingkat flu dan Covid," ujar dia.

HMPV pertama kali muncul pada tahun 2001 dan biasanya menyebabkan gejala flu biasa.

Namun gejala yang lebih parah seperti bronkitis, bronkiolitis, dan pneumonia dapat terjadi, yang menyebabkan penderitanya mengalami sesak napas, batuk parah, atau mengi. 

Anak-anak, lansia, dan pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah berada pada risiko tertinggi mengalami komplikasi berat.

Karena virus ini biasanya ringan, tingkat kematiannya tidak diketahui secara pasti. Namun, para ahli memperkirakan sekitar 10 hingga 30 persen pasien yang dirawat di rumah sakit karena HMPV meninggal di AS.

Dr Senanayake memperingatkan, bahwa peningkatan kasus HMPV di China mirip dengan 'musim flu yang buruk' di AS dan tidak mungkin meningkat menjadi masalah global.

"Pada tahap ini, kemungkinan besar China sedang mengalami musim HMPV yang buruk, sama seperti pada beberapa tahun terakhir kita mengalami musim flu yang luar biasa," kata Senanayake.

"Hal ini bisa terjadi karena gabungan faktor virus dan perilaku, tetapi seharusnya akan membaik," tambahnya kemudian.

Vasso Apostolopoulos, seorang profesor imunologi di Universitas RMIT di Australia, mengatakan lonjakan kasus dan meningkatnya tekanan pada sistem perawatan kesehatan di wilayah berpenduduk padat seperti China menunjukkan perlunya pengawasan lebih lanjut.

"Memastikan pemantauan yang efektif dan tanggapan yang tepat waktu akan menjadi kunci untuk mengurangi risiko kesehatan masyarakat akibat wabah ini," katanya.

CDC China mendesak orang-orany untuk mengambil tindakan pencegahan seperti mencuci tangan tetapi telah menepis klaim bahwa rumah sakit  kewalahan. 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning mengatakan, infeksi saluran pernapasan cenderung mencapai puncaknya selama musim dingin. 

"Penyakit tersebut tampaknya tidak terlalu parah dan menyebar dalam skala yang lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya," ujarnyam

Gejala tersembunyi HMPV, penyakit 'misterius' yang melanda China ini juga ada di Inggris.

Mirip dengan Covid-19, HMPV ini menyebar melalui droplet pernapasan yang beredar di udara saat seseorang batuk atau bersin. Kontak pribadi yang dekat seperti berjabat tangan dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi juga bisa menyebarkan penyakit ini.(*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.