TIMES MALANG, MALANG – Upaya intensif terus dilakukan Pemkab Malang melalui Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang, menyusul keluhan warga terdampak proyek preservasi jalan ruas Kepanjen - Pagak Kabupaten Malang.
Proyek program Inpres Jalan Daerah (IJD) yang dilaksankan Kementerian PU tersebut, saat ini masih dalam proses pelaksanaan. Salah satunya, dilakukan pekerjaan raising road (peninggian jalan) pada segmen jalan mulai dekat perlintasan kereta api ke arah selatan.
Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang, Khoirul Isnaidi Kusuma menyatakan, selama dua hari terakhir pihaknya sudah melakukan survei lapangan sekaligus komunikasi dengan warga terdampak, didampingi pihak Pemdes Panggungrejo dan Kecamatan Kepanjen.
Selain itu, lanjutnya, juga dilakukan komunikasi intens dengan pihak Balai Besar Jalan Nasional (BBJN), juga konsultan dan pelaksana dari BBJN.
Khairul menegaskan, sudah dilakukan dialog dengan warga dan menjelaskan adanya proyek jalan itu. Setelah mendengarkan penjelasan, menurutnya warga bisa menerima proyek ini dengan baik.
Terkait beberapa rumah dan toko yang didapati terdampak peninggian jalan, Oong -sapaan karib Khairul Isnaidi memastikan aksesnya akan dibuat senyaman mungkin. Ia juga memastikan tidak ada dampak buruk bagi warga.

Oong menambahkan, pihaknya telah merencanakan dan menghitung penanganan dalam pekerjaan ini, sehingga tidak ada genangan air di area tersebut seperti di tahun-tahun sebelumnya.
Ia menjelaskan, pekerjaan peninggian jalan pada segmen tersebut bertujuan untuk memperbaiki alignment vertikal jalan. Dimana, area tersebut merupakan daerah cekungan yang sering terjadi genangan banjir akibat luapan irigasi di Kelurahan Cepokomulyo dan Desa Panggungrejo Kepanjen Kabupaten Malang.
"Pemkab Malang bersinergi dengan Kementerian PU, berkomitmen untuk mengurai permasalahan genangan air yang sering terjadi di lokasi tersebut saat musim hujan," kata Oong.
Yang dilakukan, kata Oong, antara lain dengan meninggikan jembatan Krapyak dan membuat sayap jembatan memanjang,.mulai dari jembatan dekat Kantor Kejari Kabupaten Malang sampai jembatan Krapyak Panggungrejo yang sekaligus berfungsi sebagai tanggul.
“Peninggian jalan ini harus dilakukan. Secara teknis sudah diperhitungkan sedemikian rupa dan dengan detail agar irigasi tidak melimpah lagi ke jalan raya,” jelasnya.
Solusi Dampak Peninggian Jalan
Oong menyatakan, warga juga tidak perlu khawatir kebanjiran karena pihaknya akan menormalisasi saluran drainase eksisting.
Akses jalan masuk bagi warga terdampak peninggian jalan akan dibuat nyaman, dengan dilangsamkan serta dilakukan normalisasi saluran drainase eksisting berikut pemasangan grill atau tangkapan air. Ini sekaligus berfungsi sebagai bak kontrol.
“Kami sudah menangani normalisasi drainase mulai kemarin dan memasang grill atau tangkapan air, yang sekaligus fungsinya sebagai bak kontrol. Drainasenya memang nggak berfungsi karena tertutup cor," tandas Oong.
Terkait penanganan dampak pembangunan, lanjutnya, Pemkab Malang akan terus berkoordinasi aktif dengan pihak Pelaksana proyek dan Kementerian PU.
Selanjutnya awal 2026 Pemkab Malang melalui Dinas PU Bina Marga, tambah Oong, akan dilaksanakan pekerjaan drainase sampai dengan jalan jembatan yang saat ini desain perencanaannya sudah siap.
Menurutnya, semua perencanaan telah disusun untuk mengurai genangan yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. (*)
| Pewarta | : Khoirul Amin |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |