https://malang.times.co.id/
Berita

Universitas Brawijaya Gandeng Kelompok Tani Desa Bumiaji, Terapkan Implementasi Teknologi Industri 4.0

Senin, 12 Desember 2022 - 22:36
Universitas Brawijaya Gandeng Kelompok Tani Desa Bumiaji, Terapkan Implementasi Teknologi Industri 4.0 Grenhouse P4S Bumiaji, dalam rangka edukasi implementasi teknologi 4.0 untuk petani muda di Kota Batu. (FOTO: Ratu Bunga/TIMES Indonesia). 

TIMES MALANG, BATUUniversitas Brawijaya bersinergi bersama kelompok tani Desa Bumiaji yang digagas oleh program Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya (DM UB). Program ini bertujuan memberi edukasi terkait implementasi teknologi industri 4.0 untuk petani muda. DM UB melibatkan semua jurusan dan dibentuk pada tahun 2017. 

DM UB menggandeng Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan di swadaya P4S du Bumiaji. Tim ini terdiri dari Muhammad Aziz Muslim, Ph. D, Dr. Raden Arief Setyawan daru Fakultas Teknik, Dr. Rosihan Asmara fakultas Teknik, Achmad basuki Ph. D fakultas Ilmu Komputer, juga Agung Nugroho Lutfi dari Fakultas Ilmu Administrasi. 

Proses-membungkus-jambu-kristal-dengan-plastik.jpgProses membungkus jambu kristal dengan plastik. (FOTO: Ratu Bunga/TIMES Indonesia)

Program Doktor Mengabdi ini ini membuat percontohan pengembangan sistem pertanian secara digital. Perapan ini menggunakan teknologi IOT bagi greenhouse berlokasi di P4S Bumiaji Sejahtera. Tim DM UB juga mengedukasi petani mengenai penerapan IOT dalam bidang pertanian dengan workshop menggunakan modul ESP32 dengan sensor kelembaban tanah, sensor suhu serta relay untuk mengaktifkan pompa. 

Rakhmat Hardiyanto sebagai ketua P4S Bumiaji menyebut jika petani saat ini sudah saatnya menggunakan cara bertani yang tradisional. Adanya teknologi saat ini akan lebih meningkatkan efisiensi serta kontrol pada produk pertanian. Hardi juga mendapat penghargaan sebagai petani berprestasi dafi Menteri Pertanian. 

Rakhmat-Hardiyanto.jpgRakhmat Hardiyanto mengisi materi implementasi teknologi industri 4.0 bagi petani muda. (FOTO: Ratu Bunga/TIMES Indonesia)

Kolaborasi PS4 Bumiaji dengan DM UB sudah sejak tahun 2018. Muhammad Aziz Muslim selaku ketua tim DM UB mengatakan jika timnya membuat sistem percontohan implementasi teknologi bidang pertanian yang bernama perangkat IOT. 

"Sistem ini berupa perangkat IOT (Internet of Things) yang diimplementasikan pada greenhouse untuk mengendalika berbagai parameter seperti penyiraman, oengaturan kelembaban, pengaturan pH pupuk, kadar CO, TDS, dan sebagainya," Kata Aziz. 

Aziz menambahkan jika perangkat tersebut secara otomatis mengendalikan kondisi greenhouse sesuai kadar konfigurasi yang ditentukan oleh petani. Diharapkan dengan adanya sistem IOT di P4S akan memberi demonstrasi dan percontohan bagi petani muda tentang penerapan teknologi di bidang pertanian. 

Munculnya teknologi ini Aziz berharap mekanisasi pertanian dapat dikendalikan oleh perangkat smartphone yang mana merupakan teknologi yang sangat dekat dengan millenial. Maka dengan begitu generasi muda juga akan menambah minatnya untuk menggeluti bidang pertanian. 

Sektor pertanian masih menjadi bagian penting sebagai salah satu sumber bahan makanan untuk kelangsungan hidup masyarakat. Rata-rata pekerja pertanian berusia lebih dari 44 tahun. Berdasarkan survey BPS di tahun 2018 sebanyak 12% petani yang berusia dibawah 34 tahun. Stereotipe masyarakat Indonesia yang mana pekerjaan petani itu kotor dan berlumpur, maka diterapkan teknologi digital di dunia. 

Namun penerapan teknologi di Indonesia masih perlu dukungan penuh. Dengan demikian, implementasi teknologi ini akan meningkatkan efisiensi dalam dunia pertanian.

Universitas Brawijaya Berkolaborasi dengan Kelompok Tani Desa Bumiaji, Terapkan Edukasi Implementasi Teknologi Industri 4.0 Bagi Petani Muda

TIMES INDONESIA, MALANG-Universitas Brawijaya bersinergi bersama kelompok tani Desa Bumiaji yang digagas oleh program Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya (DM UB). Program ini bertujuan memberi edukasi terkait implementasi teknologi industri 4.0 untuk petani muda. DM UB melibatkan semua jurusan dan dibentuk pada tahun 2017. 

DM UB menggandeng Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan di swadaya P4S du Bumiaji. Tim ini terdiri dari Muhammad Aziz Muslim, Ph. D, Dr. Raden Arief Setyawan daru Fakultas Teknik, Dr. Rosihan Asmara fakultas Teknik, Achmad basuki Ph. D fakultas Ilmu Komputer, juga Agung Nugroho Lutfi dari Fakultas Ilmu Administrasi. 

Program Doktor Mengabdi ini ini membuat percontohan pengembangan sistem pertanian secara digital. Perapan ini menggunakan teknologi IOT bagi greenhouse berlokasi di P4S Bumiaji Sejahtera. Tim DM UB juga mengedukasi petani mengenai penerapan IOT dalam bidang pertanian dengan workshop menggunakan modul ESP32 dengan sensor kelembaban tanah, sensor suhu serta relay untuk mengaktifkan pompa. 

Rakhmat Hardiyanto sebagai ketua P4S Bumiaji menyebut jika petani saat ini sudah saatnya menggunakan cara bertani yang tradisional. Adanya teknologi saat ini akan lebih meningkatkan efisiensi serta kontrol pada produk pertanian. Hardi juga mendapat penghargaan sebagai petani berprestasi dafi Menteri Pertanian. 

Greenhouse berfungsi untuk untuk menciptakan kondisi lingkungan yang memadai untuk tanaman. Salah satunya aktivitas fotosintesis. P4S Bumiaji menyediakan juga kolam ikan lele disebelah greenhouse tersebut. Kolam ini berfungsi juga sebagai sumber nutrisi dari tanaman yang terdapat pada greenhouse dan lele tersebut diberi makan pelet. 

Greenhouse yang terdapat pada P4S Bumiaji ini merupakan tanaman buah melon. Hardi menyebutkan jika dalam greenhouse ini memiliki cctv yang difungsikan untuk mengamati perkembangan dari pertumbuhan tanaman tersebut. Greenhouse ini juga menerapkan Internet of Things (IOT) yang mengendalikan parameter penyiraman, pemupukan, kelembaban, dan Kadar CO. 

Adanya IOT ini, petani tak lerlu langsung turun ke lapangan karena parameter sudah dapat dikendalikan melalui smartphone.

Kolaborasi PS4 Bumiaji dengan DM UB sudah sejak tahun 2018. Muhammad Aziz Muslim selaku ketua tim DM UB mengatakan jika timnya membuat sistem percontohan implementasi teknologi bidang pertanian yang bernama perangkat IOT. 

"Sistem ini berupa perangkat IOT (Internet of Things) yang diimplementasikan pada greenhouse untuk mengendalika  berbagai parameter seperti penyiraman, oengaturan kelembaban, pengaturan pH pupuk, kadar CO, TDS, dan sebagainya," Kata Aziz. 

Aziz menambahkan jika perangkat tersebut secara otomatis mengendalikan kondisi greenhouse sesuai kadar konfigurasi yang ditentukan oleh petani. Diharapkan dengan adanya sistem IOT di P4S akan memberi demonstrasi dan percontohan bagi petani muda tentang penerapan teknologi di bidang pertanian. 

Munculnya teknologi ini Aziz berharap mekanisasi pertanian dapat dikendalikan oleh perangkat smartphone yang mana merupakan teknologi yang sangat dekat dengan millenial. Maka dengan begitu generasi muda juga akan menambah minatnya untuk menggeluti bidang pertanian. 

Sektor pertanian masih menjadi bagian penting sebagai salah satu sumber bahan makanan untuk kelangsungan hidup masyarakat. Rata-rata pekerja pertanian berusia lebih dari 44 tahun. Berdasarkan survey BPS di tahun 2018 sebanyak 12% petani yang berusia dibawah 34 tahun. Stereotipe masyarakat Indonesia yang mana pekerjaan petani itu kotor dan berlumpur, maka diterapkan teknologi digital di dunia. 

Namun penerapan teknologi di Indonesia masih perlu dukungan penuh. Dengan demikian, implementasi teknologi ini akan meningkatkan efisiensi dalam dunia pertanian.(*)

Pewarta : Ratu Bunga Ambar Pratiwi (MG-345)
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.