https://malang.times.co.id/
Berita

Malang Autism Summit 2024 Jadi Tempat Perjuangan Kesetaraan Anak Berkebutuhan Khusus

Minggu, 06 Oktober 2024 - 09:38
Malang Autism Summit 2024 Jadi Tempat Perjuangan Kesetaraan Anak Berkebutuhan Khusus Suasana gelaran Malang Autism Summit 2024 (MAS24) di Gedung Malang Creative Center (MCC). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Konferensi internasional, edukasi, layanan terapi hingga pameran karya anak berkebutuhan khusus (ABK) dalam acara Malang Autism Summit 2024 (MAS24) resmi di tutup pada Sabtu (5/10/2024) kemarin. Acara ini menghasilkan 10 poin resolusi dalam memperjuangkan kesetaraan anak berkebutuhan khusus.

Autism Summit Internasional yang pertama kali digelar di Indonesia, khususnya di Malang ini diikuti oleh 3 ribu peserta. Mereka terdiri dari pengajar, aktivis hingga orang tua anak berkebutuhan khusus yang ikut dalam kegiatan sejak 3 sampai 5 Oktober 2024. Berbagai kegiatan mulai konferensi internasional, FGD, kegiatan edukasi, terapi hingga pameran karya anak anak berkebutuhan khusus telah mewarnai MAS24.

Clinical Director Penawar Special Learning Centre Malaysia, Dr Ruwinah Abdul Karim menyampaikan bahwa perjuangan mewujudkan kesetaraan bagi anak anak autis maupun anak berkebutuhan khusus belum berakhir. 

"Saya bermimpi ada hari dimana anak anak autism diberi kesempatan yang sama, dihargai dan dicintai tanpa syarat," ujar Ruwinah, Minggu (6/10/2024). 

Ia juga berpesan kepada para guru, aktivis, praktisi medis hingga orang tua agar tetap berjuang memberikan kasih sayang kepada anak anak berkebutuhan khusus layaknya anak anak lainnya. Bimbingan mereka adalah cahaya bagi anak anak berkebutuhan khusus. 

Autism-Summit-2.jpg

"Mereka tak butuh belas kasihan, mereka hanya butuh kesempatan untuk bersinar dan menjalani hidup yang bermartabat," ungkapnya. 

Sementara itu, Aktivis MAS24, Dr Amelia Aziz Daeng, M.Psi membeberkan 10 poin Resolusi MAS24. 

1. Meningkatkan Program Deteksi dan Diagnosis Dini

Menerapkan program pelatihan berskala nasional bagi tenaga kesehatan guna meningkatkan diagnosis dini terhadap gangguan spektrum autisme (ASD) pada anak-anak, serta memastikan intervensi dan dukungan yang tepat waktu.

2. Mengintegrasikan Pelatihan Mengenai Autisme dalam Kurikulum Medis

Mendorong pengintegrasian pelatihan khusus autisme dalam kurikulum kedokteran,
keperawatan, terapi okupasi dan psikologi untuk mempersiapkan tenaga kesehatan di masa depan dalam menangani kebutuhan unik individu autistik.

3. Memperluas Akses Pendidikan Khusus

Mendorong pendirian lembaga pendidikan khusus autisme lebih banyak dan mendukung terciptanya kelas inklusif dengan membekali guru melalui pelatihan khusus dan sumber daya yang memadai.

4. Memperluas Pelatihan Guru Tentang Autisme

Memperkenalkan pendidikan yang ramah bagi individu autistik secara wajib serta memperkenalkan teknik manajemen kelas di program pelatihan untuk guru agar para pendidik siap mendukung siswa dengan spektrum autisme.

5. Seruan Secara Menyeluruh Untuk Penelitian dan Pengembangan (R&D) Mengenai Autisme

Seruan tersebut ditujukan kepada lembaga akademik, badan penelitian medis, lembaga
pemerintah, dan sektor swasta untuk memperdalam pemahaman serta meningkatkan dukungan bagi individu dengan spektrum autisme.

6. Intevensi Dini Dalam Perawatan

Memastikan akses yang terjangkau untuk perawatan, seperti terapi okupasi, terapi perilaku dan terapi wicara bagi semua keluarga yang terdampak.

7. Kolaborasi Lintas Disiplin untuk Perawatan Holistik

Membangun kerangka kerja untuk kolaborasi berkelanjutan antara tenaga kesehatan, pendidik dan terapis guna memberikan perawatan terpadu yang berpusat pada individu autistik.

8. Merumuskan kebijakan Pemerintah untuk Dukungan Jangka Panjang

Mendorong pembentukan kebijakan nasional yang menjamin dukungan berkelanjutan bagi
individu autistik sepanjang hidup mereka, dengan penekanan pada layanan kesehatan,
pendidikan, dan intergrasi komunitas setelah melewati masa kanak-kanak.

9. Meningkatkan Kesempatan Bekerja

Bekerja sama dengan sektor industri untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif bagi individu autistik, menyediakan program pelatihan keterampilan, dan menjamin akses mereka terhadap pekerjaan yang layak dan bermakna.

10. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat

Serangkaian kampanye edukasi yang berkelanjutan untuk mengurangi stigma dan
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang autisme, dengan fokus pada keragaman individu di dalam spektrum autisme.

"Saya rasa perjuangan ini tidak boleh berhenti sampai disini. Sehingga resolusi ini diharapkan bisa menggerakan kita semua mulai pemerintah, orang tua, masyarakat, dunia pendidikan dan kesehatan untuk gerak bersama membantu membangkitkan kekuatan anak anak spesial ini," tutur Amelia.

Naskah Resolusi MAS24 hasil dari gelaran selama tiga hari ini juga diserahkan kepada Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni sebagai perwakilan dari Pemerintah Kota Malang. 

Dalam kesempatannya, Ida menegaskan akan segera menyerahkan naskah Resolusi MAS24 itu kepada Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan agar bisa ditindaklanjuti. Pihaknya juga memberikan apresiasi atas kegiatan MAS24 tersebut.  

"Saya juga punya keponakan yang saat ini berusia 17 tahun. Dengan didik yang baik, sekarang dia bisa melayani dirinya sendiri, bisa membaca sampai mencuci piring. Padahal sebelumnya tak bisa apa apa," katanya.

Menurutnya, perhatian orang tua dan penanganan yang tepat akan menghilangkan stigma miring bagi anak anak berkebutuhan khusus.

"Maka, resolusi ini memang harus diperjuangkan dan kami dari pemerintah siap membantu perjuangan itu," ucapnya. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.