TIMES MALANG, MALANG – Sesekali riuh suara penonton menggema di lapangan tenis berlatar belakang biru ini. Mereka adalah supporter yang memberikan semangat untuk para penghobi tenis yang mengikuti sebuah turnamen tennis persahabatan.
Sebanyak 212 penghobi tennis dari berbagai kalangan turut serta dalam Malang Tennis Gathering 2025.
Bertempat di Lapangan Ambassador Kota Malang para peserta unjuk gigi di turnamen yang sudah kedua kalinya diadakan.
Berawal dari Christofanata Widjaya selaku penyelenggara yang ingin mewadahi para penghobi tennis khususnya di Malang Raya untuk turnamen bersama yang dikemas dalam sebuah turnamen yang santai.
"Di Malang ini banyak penghobi yang nggak punya wadah untuk mewadahi mereka turnamen tapi tetap santai, kalau turnamen resmi kan lawannya berat ya jadi saya berinisiatif buat event ini," ujar Christo.
Tennis gathering yang diadakan tiga hari pada Jumat sampai Minggu (21-23/2/2025) dibagi menjadi enam kategori yakni Begginer Men, Begginer Women, Intermediate Men B, Intermediate Men A, Intermediate Women, Open by invitation only. Semua kategori dimainkan double dan dibagi kedalam grup, yang nantinya juara grup akan maju ke babak semifinal, perempat final dan penentuan juara per kategori.
Malang Tennis Gathering ini merupakan satu-satunya dan pertama di Kota Malang. Sehingga antusisme peserta dibilang cukup tinggi.
"Rencana awal saya buka kuota 150 orang ternyata belum dua Minggu sudah full. Akhirnya saya nambah jadi 212," imbuh pria berusia 37 tahun ini.
Dari 212 peserta berasal dari Malang, Blitar, Surabaya, Bojonegoro, dan Pasuruan. Mereka akan memperebutkan juara 1, juara 2, juara 3 bersama, dan best dress code untuk peserta wanita dengan total hadiah lebih dari 20 juta rupiah.
Seperti yang kita tahu, olahraga tennis belakangan ini sedang di gandrungi anak-anak hingga dewasa. Pasca pandemi covid-19, masyarakat lebih aware dengan gaya hidup sehat. Dan mereka memilih olahraga diluar untuk melakukan aktivitas yang sehat. Olahraga yang tergolong tidak murah ini pun tetap bisa dinikmati hingga lansia.
Menanggapi hal ini Christo menambahkan tren tenis di kalangan anak mudah hingga anak-anak khususnya di Kota Malang membuatnya lebih semangat untuk menghidupkan turnamen-turnamen yang bisa penghobi tennis ikuti.
"Kayaknya sekarang banyak ya pelatihan tenis untuk anak kecil di Malang dan itu bagus. Dengan adanya acara saya debit untuk latihan juga meningkat. Kalau di pupuk dari kecil lama-lama akan bagus mainnya. Dan saya juga lebih bisa mengembangkan event ini jika para penghobi antusias", imbuhnya.
Peserta Termuda
Ia adalah Josh Suwandi. Josh adalah penghobi tennis termuda yang turut meramaikan Malang Tennis Gathering 2025.
Meski usianya masih 9 tahun, ia bermain lepas dan penuh percaya diri.
"Perasaannya biasa aja," ujar Josh yang masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 4 tersebut.
Sejak 6 tahun Josh memang suka bermain tenis bersama kakak dan ayahnya, Sugiarto. Dan ini adalah turnamen kedua Josh.
"Ya, saya ingin melatih Josh untuk bermain bola-bola dewasa. Sekaligus untuk bonding antara anak dan ayah. Biar ada memorinya waktu dia besar," ujar pria asal Surabaya tersebut.
Ditanya perihal masa depan putranya di bidang tenis, Sugiarto menyerahkan sepenuhnya ke Josh.
"Semua terserah Josh mau lanjut jadi petenis atau enggak, kami orang tua cuma kasih support apa yang terbaik buat dia," tutupnya. (*)
Pewarta | : Tria Adha |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |