TIMES MALANG, MALANG – Debat Publik Paslon Bupati dan Wakil Bupati Malang 2024 yang kedua, diwarnai saling sindir kedua paslon saat sesi pendalaman panelis kepada kedua paslon, Jum'at (8/11/2024) malam.
Segmen debat menanggapi pertanyaan panelis ini digelar dua sesi, dimana tiap paslon saling menjawab pertanyaan untuk diberi tanggapan masing-masing.
Sindiran pertama dilontarkan Cabup Malang nomor urut 2, Gunawan HS, atas jawaban Cabup nomor urut 1, Sanusi, menanggapi pertanyaan panelis.
Materi pertanyaannya, terkait fenomena kasus yang melibatkan anak-anak, yang bisa menyebabkan gangguan dan trauma psikologis.
Seperti, kasus percobaan bunuh diri, kekerasan anak, perkelahian kelompok, juga gejala gangguan psikis usia anak.
Dalam pandangannya, Sanusi banyak menyinggung upaya untuk menguatkan mental dan karakter anak, agar tidak mudah terjerumus depresi.
Yakni, melalui penguatan sekolah plus ngaji atau pembiasaan mempelajari kitab untuk memperdalam agama, sehingga bisa membentengi mental karakter positif mereka.
Usai menyampaikan jawabannya, Sanusi seolah mendapatkan skak mat dari Abah Gun, dalam menyampaikan tanggapannya.
Paslon Calon Bupati dan Wakil Bupati Malang nomor urut 2, Gunawan-Umar Usman, saat debat publik ke-2, yang digelar di ruang rapat paripurna DPRD Kabupaten Malang, Jumat (8/10/2024). (FOTO: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Ia menyindir jawaban petahana yang dianggap tidak fokus menjawab pertanyaan.
"Sahabat Saya (Cabup Sanusi) sepertinya tidak fokus pertanyaan, terkait masalah perundungan pada anak-anak dan pengalaman traumatis lainnya," sindir Abah Gun.
Sebaliknya, mengatasi masalah kondisi mental tertanggung dan psikis yang tidak mudah mengalami depresi, Abah Gun menawarkan gagasan membentuk Positive thinking Center.
Menurutnya, tempat ini nanti akan menjadi rumah untuk mendampingi dan memandu masalah generasi milenial agar tidak mudah mengalami gejala gangguan psikis atas tekanan atau pengalaman traumatik yang dialami.
Di sisi lain, petahana Sanusi juga melontarkan kritik dan sindirannya kepada Gunawan. Ini terjadi setelah Abah Gun menyampaikan pandangannya tentang pariwisata yang bisa jauh berkembang di daerah lain, seperti di Banyuwangi.
Kritik Sanusi pada Abah Gun, seperti terkait PAD Banyuwangi yang jauh lebih kecil dibanding Kabupaten Malang.
"Paslon 2 nggak baca data. Banyuwangi itu PAD-nya rendah, masih kurang dari Rp 500 miliar. Masih kalah dengan Kabupaten Malang, dari awal Saya menjdi Bupati Malang hanya Rp 450 miliar, kini naik menjadi 1.035 triliun," jelasnya.
Beberapa kali, petahana Sanusi juga menyindir Cabup Malang paslon 2 kurang memahami regulasi perundang-undangan. Seperti, soal keberadaan ritel moderen yang dianggap kurang dikendalikan.
Sanusi menyebut, keberadaan ritel moderen diwajibkan kerja sama menjadi off taker, bagi produk-produk IKM/UMKM lokal.
"Ritel moderen harus menerima produk UMKM dari masyarakat. Itu sudah menjadi kewajiban dalam Undang-undang. Saya minta paslon 2, supaya banyak baca Undang-undang," tandasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Debat Terbuka Pilbup Malang 2024 Diwarnai Saling Sindir Dua Paslon
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Yatimul Ainun |