TIMES MALANG, MALANG – Uji coba sentra parkir Kayutangan Malang di dua titik, yakni Jalan Majapahit atau eks DLH dan Jalan Basuki Rahmat atau eks Bank Mandiri Syariah resmi diberlakukan pada Senin (23/12/2024).
Selain itu, uji coba juga mulai dilakukan untuk penerapan parkir satu sisi di tepi jalan sepanjang Kawasan Kayutangan Heritage Malang.
Dalam hal ini, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Dito Arif Nurakhmadi mengatakan, personel yang bersiaga di kawasan tersebut harus melakukan sosialisasi secara persuasif.
"Lebih kepada persuasif ya, tidak boleh ada parkir di sisi kanan jalan, lebih ke sana dulu. Ini karena dicoba dulu, supaya masyarakat tahu juga," ujar Dito, Senin (23/12/2024).
Perlu diketahui, uji coba dua kantong parkir akan berlangsung selama kurang lebih sepekan yakni sejak 23 Desember hingga 28 Desember 2024. Untuk dua kantong parkir tersebut diuji coba secara gratis.
Sedangkan untuk parkir satu sisi di tepi jalan, diberlakukan dan melibatkan jajaran TNI, Polri, Dishub dan Satpol PP Kota Malang.
"Sehingga kita ingin masyarakat juga tertib, kemudian kita tegas juga dan juga ada rambu di sana, sehingga operasionalnya bisa jalan," ungkapnya.
Dito menjelaskan, uji coba parkir satu sisi itu juga mengingat sejumlah faktor. Salah satunya pertimbangan adanya jalur sepeda yang terbentang di sepanjang Jalan Basuki Rahmat.
"Artinya itu juga harus kita melibatkan komponen dari penegak hukum supaya dia bisa berjalan," imbuhnya.
Selain itu, dirinya mengingatkan bahwa dalam masa uji coba ini, edukasi juga diberikan kepada juru parkir. Apalagi hal tersebut juga telah disepakati oleh semua pihak. Termasuk juru parkir (jukir) yang biasa beroperasi di kawasan tersebut.
"Maka Juru Parkir juga sudah dikumpulkan bahwa kesepakatannya sampai nanti sisi kanan itu harus kosong. Sehingga baik masyarakat, Juru Parkir itu bisa komitmen dengan yang sudah disepakati bahwa sisi kanan harus kosong," jelasnya.
Penataan parkir di kawasan Kayutangan Heritage juga menjadi bukti keseriusan Pemkot Malang dalam mengelola penataan parkir ke arah yang lebih baik. Apalagi, hal tersebut juga berkaitan langsung dengan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Malang dari sektor retribusi parkir.
"Kaitannya juga dengan meningkatkan PAD melalui retribusi parkir. Selain itu menjadikan Kayutangan sebagai ikon destinasi unggulan," tegasnya.
Artinya, komitmen tersebut sudah sepatutnya diikuti dengan upaya peningkatan fasilitas dan layanan parkir. Hal tersebut menurutnya menjadi salah satu faktor utama dibangunnya sentra parkir yang dinilai lebih representatif.
"Termasuk kita ingin mendorong dan mengedukasi, supaya ketika berkunjung ke kayutangan (bisa memanfaatkan kantong parkir yang sudah disediakan. Termasuk penerapan parkir sisi jalan," ucapnya.(*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |