https://malang.times.co.id/
Berita

Satlantas Polresta Malang Kota Masif Edukasi Bahaya Lalu Lintas dan Knalpot Brong ke Sekolah

Sabtu, 16 November 2024 - 15:46
Satlantas Polresta Malang Kota Masif Edukasi Bahaya Lalu Lintas dan Knalpot Brong ke Sekolah Kasatlantas Polresta Malang Kota, Kompol Fitria Wijayanti saat memberikan materi edukasi bahaya berlalu lintas ke siswa-siswi SMP. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Satlantas Polresta Malang Kota mulai masif memberikan edukasi tentang bahaya lalu lintas dan aturan larangan penggunaan knalpot brong ke sekolah-sekolah. 

Kasatlantas Polresta Malang Kota, Kompol Fitria Wijayanti mengatakan, edukasi ini mulai masif dilakukan, melihat data angka kecelakaan dan pelanggaran di Kota Malang masih tergolong tinggi. 

Bahkan, dari data hasil Operasi Zebra Semeru 2024 lalu, pelanggaran didominasi oleh kalangan muda dari usia 15-25 tahun. 

"Perlu disampaikan ke masyarakat, angka kecelakaan maupun pelanggaran lalu lintas akhir-akhir ini di Jawa Tumur, khususnya Kota Malang banyak didominasi kalangan muda. Maka, kita masif edukasi ke sekolah-sekolah," ujar Kompol Fitria, Sabtu (16/11/2024). 

Terlebih, lanjut Kompol Fitria, tren balap liar belakangan ini juga didominasi oleh para pelajar SMP dan SMA. Maka dari itu, edukasi terkait bahaya lalu lintas, larangan penggunaan knalpot brong hingga sanksi pelanggaran lalu lintas mulai dilakukan. Hal itu juga sudah mulai di masifkan salah satunya di SMPN 7 Kota Malang beberapa waktu lalu. 

"Materi yang kita sampaikan beragam. Seperti, kami beri imbauan bahwa tilang sekarang ada elektronik, meski ini program lama, cuma masih banyak yang belum paham dan tahu. Meski gak ada polisi, pelanggaran masih bisa terdeteksi," ungkapnya. 

edukasi-2.jpg

Pelanggaran yang kerap kali ditemui, yakni tidak memiliki SIM dan tidak menggunakan helm. Dalam catatannya, selama Operasi Zebra Semeru 2024 yang berjalan dua minggu, tercatat a 10.763 pelanggar. 

"Angka kecelakaan tertinggi juga didominasi usia sekolah. Maka, kamu ajak mereka lebih taat lalu lintas dan lebih penting lagi agar tidak menggunakan knalpot brong, karena banyak aduas masyarakat yang merasa resah dan terganggu," jelasnya. 

Tak hanya itu, Satlantas Polresta Malang Kota juga memasifkan bahaya lalu lintas ke siswa-siswa Sekolah Dasar (SD). Dimana, edukasi lebih diperkuat agar anak-anak bisa mengingatkan orang tuanya agar tak melanggar lalu lintas.

"Kalau edukasi ke SD, sasaran lebih pada anak-anak agar mengingatkan orang tuanya. Kalau orang tuanya sudah ditegur anaknya, karena gak mau pakai helm kan malu. Jadi kita lebih menyentuh psikis orang tuanya," tuturnya. 

Sejauh ini, respons para siswa-siswi dinilai cukup bagus dan mengerti meski harus terus dimasifkan. 

"Kebanyakan mereka kesindir ya, tapi mereka menyampaikan akan mematuhi aturan lalu lintas," katanya. 

Program edukasi bahaya lalu lintas ke sekolah-sekolah ini akan terus berkelanjutan. Kompol Fitria memastikan bahwa program edukasi ini akan menyasar ke seluruh sekolah di Kota Malang mulai tingkat SD, SMP hingga SMA. 

"Ini akan berkelanjutan ke SMP dan SMA se Kota Malang. Satu minggu kita lakukan sekali, kita masifkan edukasi ini untuk menekan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu linyas," ucapnya. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.