TIMES MALANG, MALANG – Ratusan orang yang mengatasnamakan Arek Malang Bersatu kembali mendatangi kantor Arema FC di Jalan Mayjend Pandjaitan, Kota Malang, Minggu (29/1/2023).
Dari pantauan TIMES Indonesia di lapangan, sekitar pukul 12.26 WIB massa aksi datang dari arah Taman Makam Pahlawan (TMP) menuju kantor Arema FC atau Kandang Singa.
Saat tiba, mereka dihadang oleh sejumlah pengaman di kantor Arema FC hingga akhirnya melakukan adu fisik antara massa aksi demo dan para pengaman di kantor Arema FC.
Adu fisik tersebut pun menimbulkan kerusuhan yang cukup parah. Tak berselang lama, pantauan lapangan sejumlah oknum dari massa aksi demo melemparkan batu dan cat ke arah kantor Arema FC.
Massa aksi tak bisa ditenangkan hingga terlihat beradu pukul oleh sejumlah pengaman kantor Arema FC.
Terlihat dari jauh, beberapa orang mengalami luka yang cukup parah di bagian kepala hingga mengeluarkan darah.
Belum diketahui apakah terkena pukulan atau lemparan batu yang memang cukup banyak mengarah ke kantor Arema FC.
Logo Arema FC pun terlihat mulai dilepas oleh massa aksi demo dan dibakar langsung di tengah jalan. Sejumlah poster bernadakan "Boikot" hingga berwajah Iwan Budianto dengan tulisan "Aremania Berjuang Sendiri, Klubnya Tidak Peduli" tertempel tak beraturan di tembok-tembok kantor Arema FC, tepatnya di Official Store Arema FC.
Akibatnya, terlihat sejumlah Jersey dan manekin Arema FC pun berjatuhan tertimpa pecahan kaca akibat pelemparan batu oleh massa aksi.
Akibat aksi yang terus memanas tersebut, sejumlah personel kepolisian hingga Satpol PP Kota Malang pun tiba sekitar pukul 12.34 WIB.
Terlihat dari pantauan lapangan, Kabag Ops Polresta Malang Kota beserta Kapolsek Klojen tiba di lokasi kerusuhan guna menenangkan massa aksi.
Namun, pihak kepolisian dan Satpol PP Kota Malang pun malah mendapat penolakan dari massa aksi untuk ikut campur dalam demo tersebut.
Usai sedikit meredah, ada satu massa aksi yang naik ke atas mobil dan melakukan orasinya di tengah guyuran hujan.
"Kami Arek Malang menyadari bahwa lingkungan internal kami sangatlah banyak kekurangan yang membuat perjuangan usut tuntas Tragedi Kanjuruhan ini sangat lemah," ujar salah satu orator aksi Arek Malang Bersatu yang tak diketahui namanya, Minggu (29/1/2023).
Selain itu, ia dalam orasi tersebut mengungkapkan permohonan maafnya kepada seluruh warga Indonesia dan Malang Raya atas apa yang terjadi pasca Tragedi Kanjuruhan Malang 1 Oktober 2022.
"Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas ketidaknyamanan untuk menikmati hiburan sepakbola Indonesia. Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh warga Malang Raya, karena sudah direndahkan martabatnya oleh tindakan nirempati," ucapnya.
Perlu diketahui, aksi demo dari Arek Malang Bersatu ini merupakan agenda kedua usai sebelumnya pada dua Minggu lalu mereka mendatangi kantor Arema FC untuk menyampaikan sejumlah tuntutan atas Tragedi Kanjuruhan yang telah menewaskan 135 jiwa.
Tuntutan tersebut salah satunya, meminta Arema FC mundur dari kompetisi sebagai bentuk tanggungjawab moral atas tragedi kelam 1 Oktober 2022 lalu.
Kedatangan kedua ini, untuk menagih janji dari apa yang telah dituntutan Arek Malang Bersatu. Namun, aksi kedua ini berujung kerusuhan hingga hampir seluruh kantor Arema FC, terkhusus Official Store pecah dan rusak.
Kini, sejumlah personel kepolisian telah memasang garis police line di kantor Arema FC dan akan menindaklanjuti atas apa yang telah terjadi. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Deasy Mayasari |