TIMES MALANG, MALANG – BAZNAS Kota Malang terus menguatkan perannya dalam pembangunan sosial melalui zakat. BAZNAS mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dari seluruh OPD dan BUMD di Mini Block Office lantai 4 (5/5/2025).
Acara ini dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang yang mewakili Wali Kota. Kegiatan tersebut mengusung tema gerakan kebangkitan zakat sebagai langkah strategis meningkatkan partisipasi ASN.
Kegiatan diawali dengan pemberian santunan seumur hidup kepada 13 lansia. Penyerahan bantuan dilakukan oleh Sekda bersama pimpinan BAZNAS dan Kabag Kesra Setda Kota Malang.
Momen tersebut berlangsung hangat dan disambut antusias oleh para penerima manfaat. Santunan ini menjadi simbol nyata hadirnya zakat dalam kehidupan masyarakat.
Selain koordinasi, dilakukan pula sosialisasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Sosialisasi ini bertujuan memperkuat pemahaman ASN terkait pentingnya zakat sebagai kewajiban keagamaan dan sosial.
BAZNAS berharap ASN lebih aktif dalam menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) secara rutin. Langkah ini juga mendukung pengelolaan zakat yang transparan dan profesional.
Studi potensi zakat oleh Sekretariat Daerah Kota Malang tahun 2023 menunjukkan angka yang menjanjikan. Potensi zakat di lingkungan Pemerintah Kota Malang mencapai Rp19,1 miliar setiap tahun.
Untuk tahun 2025, BAZNAS menargetkan bisa menghimpun minimal 25 persen dari angka tersebut. Target ini diharapkan tercapai dengan dukungan aktif dari seluruh OPD.
Ketua BAZNAS Kota Malang, Prof. Dr. Kasuwi Saiban, MA, menekankan pentingnya membangun kesadaran ASN terhadap zakat. Ia menyebut bahwa zakat merupakan sarana strategis dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan.
Menurutnya, hasil pengumpulan tiga bulan pertama tahun ini menunjukkan tren yang cukup positif. Ia optimis capaian akan terus meningkat.
Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso, mengapresiasi upaya seluruh pihak dalam mendukung kebangkitan zakat. "Peran BAZNAS sangat penting dalam mendukung tugas pemerintah daerah," ungkapnya.
BAZNAS dinilai mampu bergerak cepat dan tepat sasaran tanpa birokrasi yang rumit. Ia berharap ASN dapat menjadi contoh dalam menyalurkan ZIS secara optimal.
Gerakan kebangkitan zakat akan terus dilanjutkan melalui edukasi dan sosialisasi yang berkelanjutan. BAZNAS juga akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak termasuk organisasi masyarakat dan lembaga zakat lain.
Edukasi zakat oleh BAZNAS Kota Malang akan diarahkan untuk membentuk kesadaran kolektif di kalangan ASN dan warga. Instruksi Wali Kota Nomor 1 Tahun 2023 tentang pembentukan UPZ OPD menjadi dasar penting dalam gerakan ini. (*)
Pewarta | : Khodijah Siti |
Editor | : Khodijah Siti |