TIMES MALANG, JAKARTA – Presiden Kenya, William Ruto dilempar sepatu saat berpidato pada acara rapat umum di daerah Migori wilayah barat negara itu, Minggu (4/5/2025).
Sepatu terbang itu beberapa saat sempat memotong pidato Ruto di Migori.
Dalam sebuah video yang beredar di internet, kepala negara itu terlihat melanjutkan pidatonya meski telah terkena lemparan sepatu. Insiden itu terjadi di sebuah rapat umum tak lama setelah ia menghadiri Kebaktian Doa Antar Agama di Sekolah Dasar Kadika di Suna Timur.
Presiden Ruto terus melanjutkan kegiatannya yang telah dijadwalkan di wilayah tersebut. Ia kemudian secara resmi membuka Kantor Sub-Kabupaten Suna Timur dan meletakkan batu pertama untuk Sekolah Tinggi Teknik dan Kejuruan Suna Barat .
"Kami memperkuat administrasi lokal untuk memastikannya sepenuhnya siap melayani masyarakat secara efisien. Perguruan tinggi ini akan meningkatkan akses ke pelatihan teknis dan memberdayakan pemuda di wilayah tersebut," kata Ruto dalam pidatonya.
Kemudian pada hari itu, Presiden mengunjungi Kuria Barat di mana ia meluncurkan Proyek Perumahan Terjangkau Kehancha , yang akan menampilkan 298 unit perumahan.
“Kami sedang melaksanakan agenda pembangunan transformatif yang memastikan tidak ada wilayah yang terpinggirkan atau tertinggal,” tegasnya.
Insiden yang Dibayangi Pembunuhan Anggota Parlemen
Insiden sepatu yang mengejutkan ini terjadi hanya beberapa hari setelah pembunuhan anggota parlemen Kasipul Charles Were , yang ditembak mati oleh penyerang tak dikenal di sepanjang Jalan Ngong di Nairobi pada hari Rabu, 30 April.
Menurut laporan, anggota parlemen tersebut sedang bepergian dengan pengawal dan sopirnya ketika ia diserang tak lama setelah meninggalkan Parlemen sekitar pukul 7 malam.
Direktur Komunikasi ODM Philip Etale mengutuk insiden tersebut, dengan menyatakan, masyarakat Kuria tidak menerimakan kejadian itu.
Investigasi polisi terhadap pembunuhan anggota parlemen dan insiden pelemparan sepatu Migori sedang dilakukan karena ketegangan masih tinggi di wilayah tersebut.
Tiga orang pelaku pelempar sepatu telah ditangkap pihak kepolisian. Presiden William Ruto yang berbicara tentang biaya hidup, yang menjadi sumber kemarahan publik itu tidak mengalami luka.
Ruto sebelumnya dipaksa menurunkan pajak dan mengundang anggota oposisi untuk bergabung dengan pemerintah, tetapi ketidakpuasan tetap tinggi di negara Afrika Timur itu.
Rekaman video menunjukkan Ruto menangkis sepatu itu dengan lengannya, tampaknya tanpa cedera, selama rapat umum di Kabupaten Migori di wilayah barat negara itu.
Ketika sepatu itu dilempar, Ruto sedang mengatakan begini : "Kita bilang kita akan menurunkan harga pupuk, benar atau salah?".
Menteri Dalam Negeri Kipchumba Murkomen mengatakan polisi telah menangkap tiga orang, menurut surat kabar Star.
Dalam insiden serupa, mantan Presiden AS George W. Bush dilempari sepatu oleh seorang jurnalis Irak sebagai protes terhadap kekacauan yang disebabkan oleh invasi pimpinan AS ke Irak.
Kenya sedang menderita kemerosotan ekonomi diikuti kenaikan harga-harga kebutuhan pokok secara terus-menerus, di samping krisis pengangguran yang menimpa kaum muda, yang membuat warga Kenya menghadapi kesulitan yang semakin besar dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Itulah yang menyebabkan rakyatnya protes.
Meskipun pemerintah telah mengumumkan rencana reformasi ekonomi, banyak yang percaya rencana ini tidak cukup untuk mengatasi krisis saat ini. Insiden pelemparan sepatu kepada Presiden Kenya, William Ruto adalah bagian kegelisahan rakyatnya.(*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Imadudin Muhammad |