https://malang.times.co.id/
Berita

Pakar Nilai Sound Horeg Punya Potensi Bisnis Lokal, Tapi Harus Perhatikan Dampak Lingkungan

Jumat, 01 Agustus 2025 - 20:11
Pakar Nilai Sound Horeg Punya Potensi Bisnis Lokal, Tapi Harus Perhatikan Dampak Lingkungan Pakar Kewirausahaan dari Universitas Brawijaya, Mukhammad Kholid Mawardi, S.Sos., M.A.B., Ph.D., yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Vokasi UB. (Foto: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Fenomena Sound Horeg yang belakangan ramai di tengah masyarakat memicu pro dan kontra. Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahkan telah mengeluarkan larangan atas praktik ini karena dinilai lebih banyak membawa mudarat dibanding manfaat. Namun di balik kontroversinya, Sound Horeg ternyata menyimpan sisi menarik jika dilihat dari perspektif lain. Termasuk dari sudut pandang kewirausahaan dan potensi bisnis lokal.

Pakar Kewirausahaan dari Universitas Brawijaya (UB), Mukhammad Kholid Mawardi, S.Sos., M.A.B., Ph.D., yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Vokasi UB, menyampaikan pandangannya soal ini. Menurutnya, jika dilihat dari perspektif kewirausahaan dan bisnis Sound Horeg menunjukkan adanya kreativitas dalam menangkap ceruk pasar baru.

Ia menjelaskan, peluang usaha dari sektor-sektor lokal seperti Sound Horeg dapat menjadi pintu masuk untuk mendorong tumbuhnya para entrepreneur lokal yang berpenghasilan mandiri.

"Terkait dengan Sound Horeg ini kan sebetulnya dari sisi kreativitas bagus ya. Artinya belum pernah ada peluang bisnis yang melihat dari ceruk pasar Sound Horeg ini," ucapnya Kholid kepada TIMES Indonesia, Jumat (1/8/2025).

Meski demikian, ia menekankan bahwa aspek kreativitas dan inovasi saja tidak cukup dalam menjalankan sebuah usaha. Ada dimensi lain yang perlu diperhatikan, yaitu dampak terhadap lingkungan sosial sekitar.

"Cuma kan berbicara bisnis itu tidak hanya sekadar kreativitas, inovasi dan menghasilkan pendapatan, tapi juga ada aspek-aspek lingkungan yang harus diperhatikan. Jadi kita sebutnya kayak bisnis well-being," tegasnya.

Menurutnya, akan terjadi perdebatan ketika bisnis tersebut menguntungkan bagi pelaku usaha namun berdampak buruk bagi masyarakat. Karena itu, modifikasi menjadi solusi agar potensi bisnis ini tetap berjalan namun tidak menimbulkan gangguan.

"Nah mungkin lah, bagi saya mungkin Sound Horeg itu bisa dimodifikasi sehingga dampaknya bisa dimitigasi. Artinya dampak kepada kerusakan masyarakat sekitar ini bisa diminimalisir," ujarnya.

Kholid menambahkan bahwa dalam konteks event budaya seperti bersih desa atau festival kampung, kehadiran Sound Horeg sebenarnya dapat mendukung pelestarian budaya sekaligus menggerakkan roda ekonomi warga.

"Ini  juga bisa mendorong munculnya kewirausahaan di masyarakat lokal. Tapi memang itu harus tidak hanya sekadar menghasilkan profit, tapi juga harus memberikan dampak positif kepada masyarakat," tuturnya.

Dengan demikian, ia berharap agar para pelaku usaha di balik Sound Horeg tidak hanya mengejar keuntungan semata, tetapi juga mempertimbangkan kenyamanan dan keberlangsungan hidup masyarakat di sekitarnya. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.