TIMES MALANG, MALANG – Sosok Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana, seperti tak pernah terlewat dari kacamata publik di Malang Raya. Hampir setiap hari, kiprahnya sangat krusial, bahkan menghadirkan kebermaknaan bagi khalayak berbagai kalangan.
Karuan saja, AKBP Putu Kholis merupakan sosok sentral dalam mewujudkan dan menjaga wilayah Kabupaten Malang selalu kondusif. Terlebih, saat Malang Raya mengalami situasi krisis dan pahit, pasca Tragedi Kanjuruhan, di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, 1 Oktober 2023 silam.
Meski bukan orang baru bagi warga Malang, sosok Kapolres Putu Kholis baru memasuki wilayah Kabupaten Malang beberapa hari setelah tragedi memilukan tersebut. Tentu, kondisi ini sangat berat bagi seorang Kapolres. Terlebih, warga Malang kala itu masih sangat sensitif, atas tragedi kemanusiaan yang telah dialami.
"Secara garis besar, strategi yang Saya lakukan saat masuk ke wilayah Kabupaten Malang, pada Oktober 2022 ada 3 hal penting. Tujuan utamanya, pemulihan situasi Kabupaten Malang paska Tragedi Kanjuruhan," terang Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis, kepada TIMES Indonesia, Selasa (12/12/2023) siang.
Ketiga strategi yang dimaksudkannya, adalah community policing, menerapkan perlakuan peacemaking criminology, dan mewujudkan transformative justice.
Ketiga strategi dan pendekatan yang dilakukan, sejatinya memposisikannya dirinya pada beberapa situasi yang benar-benar di tengah-tengah. Bagaimana bisa memenuhi tuntutan masyarakat untuk penegakan hukum dan keadilan, sekaligus juga harus mampu menjadi peredam dan tumpuan harapan publik.
Ibaratnya, situasi konflik sangat sensitif, harus bisa dikelolanya menjadi sentimen kemanusiaan yang juga didukung sepenuhnya oleh khalayak masyarakat.
Terkhusus strategi community policing yang diterapkan, menurutnya dilakukan dengan pendekatan yang berpusat atau berorientasi pada upaya penyembuhan, baik fisik maupun psikis terlebih pada masyarakat yang mengalami kerugian akibat tragedi yang dialami.
"Strategi tersebut, untuk mempercepat kemajuan upaya pemulihan (recovery) atas kondisi dan situasi, yang dialami pihak manapun, setelah tragedi Kanjuruhan," terang Kapolres Malang.
Setidaknya, sejak 10 Oktober 2022 silam, AKBP Putu Kholis bersama jajarannya langsung disibukkan dengan untuk kemanusian dan kondusifitas wilayah hukumnya. Kapolres Malang melakukan kunjungan korban tragedi Kanjuruhan di RSUD Kanjuruhan, dilanjutkan peninjauan lokasi Stadion Kanjuruhan. Pihaknya juga memastikan memberi pendampingan psikologis bagi anggota Polwan Polres Malang.
Sebagai sosok petinggi aparat hukum, Kapolres Malang terus mengedepankan komunikasi dengan berbagai pendekatan, baik dengan diskusi bersama yang formal maupun informal.
Tak menunggu waktu lama, Kapolres Malang bersama jajarannya melakukan takziah ke korban tragedi Kanjuruhan di sejumlah wilayah sekaligus, pada 12 Oktober 2023. Di antaranya, Kepanjen, Pagak dan Bululawang. Pada kesempatan yang sama, mendampingi pemberian santunan dari Kapolda Jatim kepada anggota Polres Malang.
Silaturahmi mendatangi korban Tragedi Kanjuruhan terus dilakukan ke wilayah kediaman keluarga korban lainnya, dan hampir tidak ada korban yang terlewatkan oleh Kapolres Malang. Bahkan, membangun silaturahmi ini juga dilakukan dengan tokoh masyarakat, perwakilan Aremania, hingga siapapun yang punya atensi dan perhatian tinggi atas yang dialami korban Kanjuruhan.
Seperti, bersilaturahmi dengan Habib Muhammad bin Anies Shahab bertempat di Singosari, pada 12 Desember 2022. Bahkan, Kapolres Malang beraudiensi dengan
influencer atau pegiat medsos (netizen). Tujuannya, mengajak mereka ikut menjaga kondusifitas warga Malang dari konten-konten yang bisa memperkeruh situasi.
Tak cukup di situ, Kapolres Putu Kholis beserta PJU Polres Malang rutin melakukan ”Jumat Curhat”, silaturahmi dengan keluarga korban tragedi Kanjuruhan dan menampung semua harapan dan kesulitannya.
Kapolres Malang juga terus membuka pintu selebar-lebarnya, beraudiensi dengan keluarga korban tragedi Kanjuruhan dan perwakilan Aremania. Dalam sehari, berdiskusi dan audiensi semacam ini bahkan bisa diikuti Kapolres hingga beberapa kali, pada waktu dan dengan peserta yang berbeda-beda.
Situasi keamanan dan ketertiban yang terkendali, dengan masyarakat tetap damai dan kondusif sangat menjadi atensi AKBP Putu Kholis, hingga lebih dari setahun menjadi orang nomor satu di Polres Malang.
Silaturahmi dan membangun komunikasi tanpa sekat, menjadi strategi yang lebih mengena dalam membangun trust masyarakat atas kontribusi kepolisian di bawah kepemimpinan Putu Kholis. Dan, ini terus diterapkannya untuk bisa membangun komunikasi dari hati ke hati dengan masyarakat hingga sekarang. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |