TIMES MALANG, MALANG – Penyampaian sambutan calon bupati Malang dari dua paslon pilkada Kabupaten Malang 2024, dalam pidato politiknya di KPU Kabupaten Malang kemarin, memantik sejumlah tanggapan. 

Perbedaan mencolok ditunjukkan kedua calon bupati Malang, dalam penyampaian masing-masing. Cabup nomor urut 1, petahana Sanusi, yang berpasangan dengan Lathifah Shohib (SaLaf) , dianggap menjadikan pidato sebagai kesempatan mencari pembenaran. 

Tanggapan ini seperti disampaikan Sekretaris Majelis Pertimbangan Daerah DPD Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Malang, Puguh Wiji Pamungkas. Dikatakan, yang disampaikan petahana Sanusi, karena memang dirinya sudah jauh satu langkah lebih awal, saat menjabat kepala daerah. 

Padahal, menurutnya semua yang disebutkan petahana seperti bebas korupsi, atau menangani infrastruktur jalan, memang sudah seharusnya.

"Pernyataan incumbent tersebut menurut Saya, ya tidak perlu disampaikan. Karena trust (kepercayaan) publik dengan sendirinya didapatkan, ketika sudah dijalankan. Kesannya, yang disampaikan, seperti meminta pembenaran publik saja," ungkap Puguh kepada TIMES Indonesia, Selasa (24/9/2024). 

Bahkan, menurutnya pidato politik petahana cenderung memanfaatkan momen, memberi reaksi atas berbagai isu dan situasi dalam masyarakat, yang juga sudah banyak mempertanyakan berbagai hal dan persolan pembangunan akhir-akhir ini. 

"Jadi, kalau memang sudah dijalankan selama 4 tahun memimpin ini, apa yang menjadi rumor pada masyarakat tidak perlu disikapi kan," tandas Puguh. 

Di sisi lain, lanjutnya, pernyataan yang disampaikan cabup Malang nomor urut 2, H. Gunawan Wibisono, dinilainya disampaikan lebih landai dan apa adanya. 

"Yang disampaikan Abah Gun memang landai, namun itu lebih orisinil. Berangkat dari ketulusan dalam hatinya, untuk membangun Kabupaten Malang nantinya," kata Puguh. 

Maju dalam paslon Gunawan-Umar (GUS), Abah Gun juga menyampaikan keinginannya, untuk komitmen kebersamaan dalam membangun Kabupaten Malang yang lebih maju nantinya. 

"Ya, kebersamaan ini, karena kami melihat membangun Kabupaten Malang tidak bisa dilakukan sendiri, hanya dengan ketokohan atau superioritas si pemimpin," demikian anggota DPRD Jawa Timur Fraksi PKS ini. 

Ditandaskan, semua elemen harus dilibatkan, sehingga punya rasa memiliki dan untuk kepentingan semua. Dan yang terpenting, lanjutnya, bisa merealisasi sesuai harapan masyarakat. 

Akan tetapi, dalam konteks bisa memenangkan pilkada dan memenuhi harapan masyarakat, diakuinya perlu kerja lebih keras bagi Abah Gun dan tim pemenangannya. Ini harus dilakukan dengan bagaimana bisa mengelola situasi yang pada akhirnya harapan masyarakat Kabupaten Malang bisa terpenuhi. (*)