https://malang.times.co.id/
Berita

Jagongan Kampung Cempluk Bahas Kedaulatan Pangan Hingga Ekonomi Lokal

Selasa, 24 September 2024 - 13:24
Jagongan Kampung Cempluk Bahas Kedaulatan Pangan Hingga Ekonomi Lokal Diskusi yang digelar oleh Kampung Cempluk pada Sabtu (23/9/2024). (FOTO: Istimewa)

TIMES MALANG, MALANGKampung Cempluk Festival ke-14 kembali menggelar Jagongan Kampung, sebuah diskusi interaktif yang membahas isu-isu strategis seputar kedaulatan pangan dan ekonomi lokal.

Acara ini digelar pada Sabtu malam (21/9/2024) dengan dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat, mulai dari akademisi, tokoh masyarakat, hingga warga setempat, yang fokus pada pengelolaan sumber daya lokal secara mandiri.

Diskusi ini mengangkat beberapa topik utama, termasuk: Kedaulatan Pangan di Kampung Urban dan Kedaulatan Ekonomi Masyarakat. Pembahasan ini melibatkan sisi budaya dan sistem sosial yang erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat Kampung Cempluk, yang masih erat mempertahankan kearifan lokal.

Beberapa tokoh yang menjadi narasumber dalam kegiatan kali ini yakni Trie Utami, budayawan dan penggerak Kampung Nusantara. Dimana dalam kesempatan itu dia menekankan pentingnya mempertahankan budaya lokal sebagai fondasi kedaulatan pangan.

"Budaya lokal adalah identitas kita, dan mempertahankannya berarti menjaga keberlanjutan pangan kita," ujarnya.

Trie Utami menggarisbawahi bahwa budaya bukan hanya soal seni, tetapi juga kunci ketahanan komunitas. "Dapur bukan sekadar tempat memasak. Dapur adalah simbol kedaulatan pangan yang mencerminkan kreativitas dan ketahanan ekonomi keluarga," kata dia.

Pembahasan lain yang tak kalah menarik disampaikan oleh Prof. Mangku Purnomo, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Prof. Mangku menjelaskan mengenai Manajemen Sumber Daya Pangan melalui Pendekatan Budaya, yang banyak menggugah kesadaran peserta

Dia menjelaskan konsep ketahanan pangan dan ekonomi melalui pendekatan budaya dan pengelolaan sumber daya secara mandiri. Ia menyatakan. "Ketahanan pangan tidak hanya tentang jumlah produksi, tetapi juga bagaimana kita mengelola sumber daya kita dengan bijak," tuturnya.

Pemateri ketiga ada Iriani Dwi Wanti, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.

"Tanpa keterlibatan masyarakat, program-program pemerintah tidak akan efektif. Kita perlu bekerja sama untuk mengembangkan budaya berbasis desa," tegasnya.

Iriani Dwi Wanti menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung komunitas seperti Kampung Cempluk melalui berbagai program pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan. "Regenerasi adalah kunci untuk mempertahankan nilai-nilai budaya lokal. Kami siap mendukung langkah-langkah ini," tuturnya.

Salah satu inovasi yang dibahas adalah kolaborasi masyarakat dengan PT Grafics Ai Tekno Indonesia untuk memanfaatkan aplikasi teknologi dalam pengelolaan kas desa. Teknologi ini menggantikan metode tradisional seperti jimpitan, memudahkan warga untuk berkontribusi tanpa harus mengeluarkan dana langsung. "Dengan teknologi, kita bisa lebih transparan dan efisien dalam mengelola keuangan desa," kata salah satu perwakilan PT Grafics Ai.

Dalam sesi diskusi interaktif, beberapa warga menyatakan bahwa mereka merasa Kampung Cempluk memiliki identitas yang unik, meskipun secara administratif berada di wilayah perkotaan. Mereka menyampaikan bahwa kehidupan di Kampung Cempluk sangat sulit dibedakan dari kehidupan di perkotaan karena adanya perpaduan budaya desa dan kota.

Acara diakhiri dengan komitmen bersama untuk terus mengembangkan Kampung Cempluk sebagai kampung mandiri dalam pangan dan ekonomi. Peserta sepakat bahwa Kampung Cempluk tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga pusat inovasi budaya yang dapat menjadi contoh bagi kampung-kampung lain di Indonesia. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.