TIMES MALANG, BATU – Tanah longsor di Payung Satu Songgoriti, Kota Batu bisa terjadi sewaktu-waktu, karena itu pedagang diimbau untuk sementara waktu tidak melaksanakan aktivitas atau tinggal di kawasan rawan longsor.
Imbauan ini disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu saat menyosialisasikan evakuasi dan penyelamatan kepada pedagang kawasan Payung yang terdampak ancaman bencana gerakan tanah.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochiim menjelaskan kepada pedagang, bahwa penanganan yang sedang dilaksanakan ada penanganan jangka pendek selama satu bulan.
"Jumlah pedagang yang terdampak berjumlah 14 Warung, mereka sudah bersedia untuk sementara waktu tidak berjualan dan untuk sementara waktu akan mengosongkan warungnya," ujar Rochiim.
Dalam kesempatan itu Rochiim juga menyampaikan informasi kepada pedagang terkait potensi kerawanan terjadinya longsor yang bisa terjadi sewaktu-waktu serta dihimbau untuk sementara waktu tidak melaksanakan aktivitas dan tinggal di kawasan yang rawan longsor.
Dari 14 warung tersebut, 12 warung memiliki tempat tinggal di wilayah Batu dan Pujon, sementara 2 warung lainnya tidak memiliki rumah, sehingga warung dipergunakan sekaligus sebagai tempat tinggal.
"Yang memiliki rumah, sementara waktu kembali ke rumah masing-masing. Kepada penghuni 2 warung yang tidak memiliki rumah berjumlah 7 orang untuk sementara waktu disediakan tempat tinggal di Posko BPBD Punten," ujar Rochiim.
Proses pengosongan warung menurut Rochiim dilaksanakan hari ini hingga besok (19/2/2021). Dalam proses pengosongan warung akan disediakan sarana transportasi oleh Pemerintah untuk membantu memindahkan barang-barang yang ada di Warung.
Selama tidak dapat melakukan aktivitas berjualan, pedagang akan diberikan bantuan kebutuhan dasar bahan pangan. Dalam kesempatan itu pedagang meminta untuk dicarikan solusi penyediaan tempat untuk berdagang sementara waktu di lokasi lain Kota Batu. (*)
Pewarta | : Muhammad Dhani Rahman |
Editor | : Ronny Wicaksono |