TIMES MALANG, BATU – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu bekerja sama dengan Muspika Kecamatan Bumiaji menyikapi temuan 33 sapi di wilayah Dusun Tegalsari Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu yang terjangkit wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) dengan membentuk posko penanganan tingkat desa.
Posko ini dibentuk untuk melakukan penanganan sekaligus membuat strategi agar wabah pada hewan ternak ini tidak menular. Hal ini dilakukan dalam sosialisasi yang dilaksanakan Dinas Pertanian Kota Batu kepada peternak di Dusun Tegalsari, Rabu (11/5/2022) sore.
Dinas Pertanian juga menerapkan kebijakan untuk pelarangan mobilisasi keluar masuk hewan ternak dari dan ke Dusun Tegalsari dan melakukan tracing pembuangan limbah ternak sambil menunggu hasil laboratorium.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, Ir Sugeng Pramono mengatakan bahwa hasil tracing yang dilakukan pada 7 Mei 2022 lalu merupakan tindaklanjut dari laporan warga terkait dugaan ada hewan ternak yang terjangkit penyakit PMK ini.
Dugaan sementara, penyakit ini berasal dari 4 sapi yang dibeli oleh salah satu warga Desa Sumbergondo dari Pacet, Kabupaten Mojokerto. “Sudah kami lakukan penanganan berupa penyemprotan disinfektan, pemberian vitamin dan penyuntikan anti biotik bagi hewan ternak,” kata Sugeng.
Pihaknya juga melaporkan temuan ini kepada Pemprov Jatim yang ditindaklanjuti dengan turunnya tim dari Balai Besar Veteriner (BBVET) Wates. Saat itu petugas mengambil sampel 6 sapi dari 33 sapi yang diduga positif PMK.
Dari empat sapi yang dibeli oleh oleh peternak ini, salah satu satu sapi muda mati. Diduga karena penanganan yang terlambat. (*)
Pewarta | : Muhammad Dhani Rahman |
Editor | : Deasy Mayasari |