TIMES MALANG, CIAMIS – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI (Kemendikdasmen RI) terus mendorong pelaksanaan Program Wajib Belajar 13 Tahun, terutama dalam menangani Anak Tidak Sekolah (ATS) dan Anak Berisiko Putus Sekolah (ABPS).
Upaya ini juga dibarengi dengan komitmen memperluas layanan pendidikan kesetaraan dan afirmatif yang berkualitas bagi seluruh anak Indonesia.
Sebagai bentuk apresiasi dan dorongan nyata, tahun 2025 Direktorat SMP untuk pertama kalinya mengadakan Apresiasi Video Inspiratif (AVI) Wajib Belajar 13 Tahun, Layanan Pendidikan Kesetaraan, dan Afirmatif jenjang SMP.
Kegiatan ini mengusung tema “Inspirasi Praktik Baik Pelaksanaan Wajib Belajar 13 Tahun, Layanan Pendidikan Kesetaraan dan Afirmatif dalam Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.”
Dalam ajang tersebut, Satuan Pendidikan Nonformal (SPNF) SKB Ciamis berhasil membawa pulang Juara 2 Nasional. Penghargaan diserahkan langsung Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, di Jakarta pada Selasa (2/12/2025).
Dalam sambutannya, Abdul Mu’ti menekankan bahwa akses pendidikan yang merata adalah amanat undang-undang dan menjadi tanggung jawab bersama.
“Komitmen kita adalah memberikan pendidikan bermutu untuk semua, baik pendidikan berbasis sekolah maupun masyarakat,” ujarnya.
Ia juga memberikan apresiasi khusus kepada para penerima penghargaan AVI karena dianggap mampu menghadirkan solusi nyata dan berkelanjutan dalam menurunkan angka ATS dan ABPS.
Hal ini membuktikan bahwa Pemerintah Kabupaten Ciamis dalam memperluas akses pendidikan kembali mendapat pengakuan nasional.
Ciamis dinilai unggul karena berhasil mengintegrasikan berbagai program penanganan ATS secara kolaboratif. Salah satu yang mencuri perhatian adalah sinergi melalui Program Desa Cantik di Desa Imbanagara Raya, hasil kerja bersama BPS Ciamis, pemerintah desa, Dinas Kominfo, Dinas PMD, dan Dinas Pendidikan
Karya andalan Ciamis Video bertajuk “Semangat Itu Tak Pernah Padam” mampu mengantarkan SPNF SKB Ciamis sebagai juara 2 Nasional dalam AVI.
Isi dari video itu menampilkan dokumentasi yang memadukan humanisme dan kisah keberhasilan program daerah, megisahkan perjalanan warga belajar Paket B yang berjuang melanjutkan pendidikan.
Sajian visual tersebut tidak hanya menggambarkan ketekunan mereka, tetapi juga memperlihatkan bagaimana program pemerintah daerah mampu mengurangi angka Anak Tidak Sekolah (ATS) dan Anak Berpotensi Putus Sekolah (ABPS).
Dengan dukungan data yang akurat dari BPS, pemetaan ATS dilakukan lebih presisi. Di lapangan, program Pamong Saba Imah memastikan pendekatan langsung ke keluarga.
Sementara inovasi SISTER (Siswa Terampil) memberikan ruang bagi warga belajar untuk mengembangkan keterampilan sesuai minatnya. Kombinasi inilah yang membuat upaya penanganan ATS di Ciamis dinilai berhasil dan layak mendapat perhatian nasional. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Program Desa Cantik Imbanagara Raya Ciamis Curi Perhatian di AVI Kemendikdasmen RI
| Pewarta | : Adis Cahyana |
| Editor | : Khoirul Anwar |