TIMES MALANG, MALANG – Tim Dinas Kesehatan Kota Malang (Dinkes Kota Malang) melakukan inspeksi dadakan ke ratusan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Car Free Day (CFD), Minggu (12/2/2023).
Sidak dilakukan, guna memastikan makanan dan minuman yang diperjual belikan pada kegiatan CFD tersebut aman dan bersih guna menunjang kesehatan warga Kota Malang.
Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, pemeriksaan oleh tim kesehatan melihat bagaimana kualitas, bahan pangan dan lingkungan apakah sesuai standar kesehatan atau tidak.
"Inspeksi apakah ada tambahan bahan pangan di dalamnya, mungkin pewarna dan lainnya. Lalu kita edukasi bahwa ada beberapa bahan yang memang tidak dianjurkan untuk pangan," ujar Husnul, Minggu (12/2/2023).
Di sisi lain, Staf Seksi Kesjanger (Kesehatan Lingkungan, Kerja dan Olahraga) Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Malang, Eko Subagio mengungkapkan, inspeksi ini dilakukan kerjasama dengan Forum Malang Kota Sehat.
Tujuannya, agar masyarakat bisa mengetahui kualitas dan juga melakukan komunikasi edukasi serta informasi tentang makanan jajanan yang sehat dan higienis.
Dinkes Kota Malang beri pembinaan dan edukasi.
Tim Inpeksi saat berfoto bersama Kadinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif usai melakukan inspeksi ke ratusan PKL di CFD. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Selain itu, dari 105 PKL yang disidak, setidaknya ada 100 PKL yang diberikan label bahwa dagangan tersebut sudah sesuai standar dan sudah dilakukan pembinaan edukasi oleh Dinkes Kota Malang.
"Kita beri labeling, sehingga bisa dilihat disana yang sudah ditempeli bahwa Dinkes Kota Malang telah melakukan pembinaan edukasi kepada para penjamah makanan untuk menyajikan makanan yang sehat dan bergizi," ungkapnya.
Inspeksi tersebut tentu akan dilakukan secara rutin. Hal ini untuk menciptakan kota Malang yang sehat dan terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh makanan dan minuman.
"Tentu kita rutin lakukan ini. Setidaknya untuk pembinaan bisa tiga bulan sekali ya. Tadi hasilnya juga makanan fresh yang disajikan, sehingga diharapkan untuk kelanjutannya bisa diikuti pelatihan penjamah makanan," bebernya.
Berbagai bahan makanan diperiksa secara detail oleh tim Dinkes Kota Malang. Terutama, bahan saos yang memang rawan menggunakan bahan yang tak sesuai dengan standar kesehatan.
"Kita tanyai bahan-bahan sudah tercatat di BPOM atau tidak. Jadi itu sudah diinformasikan dan untuk pelatihan penjamah itu tentang higienis perorangan dan kebersihan lingkungan. Jadi nanti dilanjutkan pelatihan," tuturnya.
Jika ditemukan bahan yang tak sesuai standar kesehatan, lanjut Eko, pihaknya akan bekerjasama dengan bidang farmasi untuk pengambilan sampel dan pemeriksaan lanjutan.
"Jika ditemukan ada yang dicurigai, kita kerjasama dengan bidang farmasi untuk pengambilan sampel bahan," katanya.
Terpisah, salah satu pedagang nasi goreng dan pentol sate di kawasan CFD tepatnya di Museum Brawijaya, Chandra Ari Prasetyo membenarkan bahwa sempat ada pemeriksaan detail dari tim Dinkes Kota Malang soal kesehatan makanan dan lingkungan.
"Iya tadi mendadak di periksa. Alhamdulilah diberi label tadi itu," ucapnya.
Pemeriksaan yang Chandra terima, yakni tentang kebersihan makanan, bahan dan lingkungan seperti alat-alat yang digunakan dan tenant yang ia tempati.
Pihaknya mengaku sudah diberi beberapa masukan dari Dinkes Kota Malang. "Soal kebersihannya gimana dan terus kesehatan harus dijaga, karena kan memang rawan. Makanan juga diperiksa tadi ada Nasi Goreng sama Pentol Sate dan Tahu ini," katanya.
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Faizal R Arief |