TIMES MALANG, MALANG – Langkah penting dilakukan Polres Malang menjelang peringatan 1 Suro dan Suroan Agung 2025, untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan yang kerap muncul. 

Polres menggandeng perguruan silat di wilayah Kabupaten Malang dan membangun koordinasi yang digelar di Mapolres Malang, Kamis (26/6/2025).

Rapat koordinasi ini dipimpin langsung Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo P.S., dan diikuti jajaran Forkopimda, pimpinan perguruan silat, hingga unsur TNI dan Satpol PP Kabupaten Malang.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Malang menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pihak, terutama pimpinan perguruan silat, untuk menjaga peringatan Suro tertib dan bermartabat.

"Kita semua harus bertanggung jawab menjaga keamanan bersama. Kami berharap kegiatan yang digelar dan peringatan 1 Suro tahun ini bisa berlangsung aman tanpa insiden,” tegas AKBP Danang, Kamis (26/6/2025).

Berdasarkan data, jumlah anggota perguruan silat aktif di Kabupaten Malang mencapai lebih dari 7.000 orang, tersebar di berbagai aliran. Aktivitas mereka diperkirakan meningkat selama awal bulan Suro, khususnya dalam acara pengesahan anggota baru.

Kapolres Malang juga mengajak para pengurus untuk membimbing anggotanya agar tidak mudah terprovokasi, menjaga persaudaraan, serta fokus pada pembangunan karakter. 

“Saya percaya semua perguruan mengajarkan hal baik. Kami ingin kegiatan keagamaan dan budaya tetap berjalan tanpa gangguan kamtibmas,” ujarnya.

Berkaitan hal ini, pihak kepolisian bersama Forkopimda dan IPSI telah menyusun dan mensosialisasikan Maklumat Suro Aman dan Damai, yang wajib dipatuhi seluruh anggota perguruan silat.

Para perwakilan perguruan silat yang hadir seperti PSHT, PSHW, IKSPI Kera Sakti, dan Pagar Nusa juga menyatakan siap menjaga komitmen damai dan mengawal anggotanya agar tertib.

Dalam maklumat tersebut terdapat 16 poin yang harus ditaati oleh semua perguruan silat. Isinya, antara lain larangan konvoi, penggunaan knalpot brong, membawa senjata tajam, dan penggunaan atribut saat bepergian. (*)