TIMES MALANG, MALANG – Seluruh rektor perguruan tinggi negeri (PTN) se-Jawa Timur berkumpul di UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang, Rabu (25/6/2025), dalam forum strategis Paguyuban Rektor PTN se-Jatim. Kegiatan yang berlangsung di Kampus 3 UIN Maliki Malang ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antar-PTN dan mendorong arah baru pendidikan tinggi berbasis kolaborasi, inovasi, serta inklusivitas.
Pertemuan ini dihadiri oleh para pimpinan PTN ternama seperti Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), ITS, Unej, dan sejumlah kampus besar lainnya di Jawa Timur. Forum ini dimanfaatkan untuk bertukar pengalaman, menjajaki kerja sama lintas kampus, serta memperkuat langkah konkret dalam mengakselerasi kualitas pendidikan tinggi di wilayah Jawa Timur.
Rektor UIN Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA, menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh rektor PTN se-Jatim di kampusnya. Ia menegaskan bahwa UIN Malang siap maju bersama dalam ekosistem pendidikan tinggi nasional yang semakin kompetitif.
“Kami banyak belajar dari kampus-kampus besar seperti UB, Unesa, dan lainnya. UIN tidak pamer, tapi ingin bersyukur atas nikmat yang Allah berikan,” ujar Prof. Zainuddin dalam sambutannya.
Dalam forum tersebut, Prof. Zainuddin juga memaparkan perkembangan signifikan UIN Malang, yang kini memiliki tiga kampus dan empat lokasi pengembangan. Salah satunya adalah Kampus III seluas 120 hektare di Kota Batu, yang 20 persennya telah ditetapkan sebagai kawasan hutan kampus hasil kerja sama dengan Pemkot Batu.
Pembangunan fisik Kampus III diklaim sudah rampung 97 persen, dengan dukungan dari Saudi Fund for Development (SFD). Secara akademik, UIN Malang kini memiliki tujuh fakultas dan 58 program studi, mencerminkan visi integratif antara ilmu keislaman dan ilmu umum.
Sebagai bagian dari penguatan akademik dan pengabdian masyarakat, UIN Malang juga menargetkan pendirian Rumah Sehat Pendidikan (RSP) yang akan mendukung pengembangan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.
“Ini bentuk nyata dari semangat keilmuan integratif yang menjadi ciri khas kampus Ulul Albab ini,” tegasnya.
UIN Malang juga dikenal dengan sistem pembinaan karakter mahasiswa melalui program tinggal di ma’had (asrama) selama tahun pertama kuliah, yang dikelola oleh dewan kiai, murobbi, dan musyrif. Bahkan, kampus ini telah menjadi rumah bagi lebih dari 400 mahasiswa asing dari berbagai negara, termasuk dari Amerika Serikat.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Rektor PTN se-Jatim sekaligus Rektor Unesa, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., mengapresiasi sambutan hangat dari UIN Malang. Ia menegaskan bahwa pertemuan ini bukan hanya formalitas, tetapi harus menghasilkan kerja nyata.
“Ini komitmen kita bersama untuk memajukan PTN di Jawa Timur. Kita ingin mendorong kolaborasi kurikulum, riset bersama, dan program double degree dengan PTN luar negeri,” ujarnya.
Pertemuan ini menjadi tonggak penting dalam penguatan jejaring antar-PTN se-Jawa Timur, sekaligus mencerminkan komitmen bersama untuk membangun ekosistem pendidikan tinggi yang kolaboratif, inovatif, dan inklusif. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |