TIMES MALANG, MALANG – Pandemi Covid-19 yang telah berjalan hampir dua tahun ini berdampak pada pekerjaan hingga perekonomian seluruh masyarakat Indonesia. Salah satunya pesulap asal Malang, Ismu.
Saat ini kesehariannya untuk bertahan hidup hanya bisa bekerja sebagai penarik bentor (Becak Motor). Padahal, Ismu sendiri telah berkecimpunh di bidang kreatif, yakni sulap sejak tahun 1961 hingga 2019 lalu. Dirinya mau tidak mau harus beralih profesi sebagai penarik bentor akibat Pandemi Covid-19.
"Saya biasanya mangkal di sekitaran Balai Kota Malang dan stasiun mulai pagi hingga pukul 15.00 WIB sore," ujar Ismu kepada TIMES Indonesia, Minggu (12/9/2021).
Sebelum pandemi Covid-19, Ismu kerap kali menerima panggilan untuk kerja sebagai pesulap ataupun tim kreatif yang manggung di acara perhelatan.
"Saat pandemi Covid-19, tidak ada panggilan sama sekali, sehingga saya fokus untuk kerja sebagai pengemudi bentor setiap harinya," ungkapnya.
Setiap harinya saat bekerja sebagai penarik bentor, kadang per hari Ismu hanya menerima penumpang satu hingga dua saja. Pernah juga tak memiliki penumpang seharian.
"Kalau dulu masih bisa nunggu panggilan buat sulap. Sekarang sudah gak ada yang tahu. Narik saja sehari biasanya cuma satu atau dua, kadang ada yang ngasih lebih. Pernah juga gak ada sama sekali (penumpang)," tuturnya.
Padahal, Ismu mengaku bahwa selama dirinya menjadi pesulap sejak tahun 1961 itu, ia pernah menjadi guru dari pesulap terkenal Indonesia, yakni Pak Tarno dan ia mengaku juga kenal dengan Deddy Corbuzier saat masih muda dulu sebagai pesulap.
"Saya pernah jadi guru Pak Tarno (pesulap terkenal Indonesia). Saya juga dulu kenal dengan Deddy Corbuzier saat masih menjadi pesulap waktu muda," bebernya.
Pesulap asal Malang ini pun saat ditemui TIMES Indonesia juga melakukan beberapa trik sulap yang menjadi salah satu keahliannya dan profesinya selama ini. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Deasy Mayasari |