https://malang.times.co.id/
Berita

Viral Sindiran Wisata Banjir Kota Malang, Dinilai Menantang Adrenaline

Selasa, 09 Mei 2023 - 13:36
Viral Sindiran Wisata Banjir Kota Malang, Dinilai Menantang Adrenaline Suasana banjir yang sempat terjadi di kawasan Kedawung Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Viral di media sosial soal bencana banjir yang terus menerus menghantui Kota Malang. Bahkan, salah satu akun media sosial merangkum wisata-wisata banjir yang kerap terjadi di Kota Malang.

Hal tersebut diposting oleh akun Instagram malangraya_info. Dalam postingan tersebut, dijelaskan ada enam rekomendasi wisata banjir di Kota Malang yang dinilai menantang adrenaline.

Bahkan, video tersebut memberi nama-nama khusus layaknya lokasi wisata pada umumnya. Nama itu disematkan untuk setiap daerah yang kerap mengalami banjir saat hujan tiba.

Enam rekomendasi wisata banjir tersebut, diantaranya adalah Waterboom Suhat (Soekarno-Hatta), Kolam Kedawung, Bandulan Waterpark, Waterboom Sawojajar, Sulfat Rafting dan Galunggung Sea World.

Malahan, video yang berdurasi beberapa detik tersebut menyebutkan wisata tersebut bertiket gratis. Hal ini merupakan sindiran bagi pemerintah yang dinilai belum bisa menuntaskan persoalan banjir di Kota Malang.

Sementara, menanggapi video viral tersebut, Ketua RW 11, Lowokwaru Didik Karsono membenarkan bahwa wilayahnya kerap dilanda banjir bahkan sejak 18 tahun silam.

Didik menyebut, ia berwilayah hingga kawasan Kedawung yang dimana kawasan tersebut masuk dalam daftar enam rekomendasi wisata banjir Kota Malang.

"Dari sungai Telkom itu sampai Kedawung belakang sedikit setiap hujan deras langganan banjir," ujar Didik, Selasa (9/5/2023).

Ia mengungkapkan, selama ini Pemerintah Kota Malang (Pemkot Malang) hanya sebatas melakukan pengerukan sungai saja yang bersifat isidentil. Hal itu tak berpengaruh besar untuk mengatasi banjir di kawasan tersebut.

"Hanya pengerukan sungai di samping Telkom. Terus ada tembok jebol di Santrean dekat DAMRI itu masuk wilayah RT 04 sudah hampir satu tahun lebih belum ada perbaikan," ungkapnya.

Sempat diusulkan oleh warga untuk segera dibenahi, karena jebolnya tembok tersebut menjadi salah satu penyebab banjir terjadi. Namun, dalih Pemkot Malang bahwa sungai tersebut milik provinsi dan tak bisa dilakukan pembenahan.

"Alasannya milik provinsi. Padahal tembok itu yang ambrol akibatnya tiga titik terjadi banjir. Di Santrean atau di DAMRI itu lalu air masuk ke rumah warga, itu bisa satu meter lebih tinggi airnya," jelasnya.

Setiap kali rapat dengan pihak kelurahan, Didik sekali menyampaikan untuk mencari solusi banjir di kawasan tersebut. Sempat ada rencana sudetan sungai di Suhat, tapi sampai sekarang masih wacana," tuturnya.

Selanjutnya, setelah hujan dan banjir warga harus swadaya melakukan pembenahan berem jalan atau bahu jalan, karena kondisi cukup mengkhawatirkan dan mengganggu para pengendara yang melintas.

"Dulu pernah di cek oleh pak Sutiaji (Walikota) di dekat OJK. Tapi gak ada tindakan sampai sekarang," imbuhnya.

Oleh sebab itu, Didik berharap wilayahnya bisa terlepas dari banjir, karena warga sekitar selalu khawatir jika hujan melanda.

"Warga itu selalu resah kalau ada hujan. Harapan kami ada pembenahan di aliran sungai itu untuk ke sungai besar supaya gak banjir," tandasnya.(*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.