TIMES MALANG, MALANG – Festival Art and Culture (FACT) 2024 yang digelar Ballroom Munir Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Selasa (22/10/2024) menjadi platform bagi seniman untuk mengekspresikan imajinasi dan bakat mereka melalui karya seni.
Mengusung tema "Tapestry of Art and Reflection of the Soul," ketua pelaksana, Cikal Muhammad Alfath, menjelaskan bahwa tema ini menggambarkan seni sebagai untaian benang yang terjalin dalam sebuah tapestry, mencerminkan jiwa dan pemikiran seniman. "Seni lahir dari suasana batin dan ekspresi personal seniman," ungkap Cikal.
Pameran FACT 2024 menampilkan 10 karya seni yang dipilih dari 16 karya yang masuk melalui open submission.
Karya-karya ini mencerminkan keberagaman tema dan teknik, mulai dari lukisan banteng dengan ukiran batik hingga lukisan yang mengekspresikan emosi manusia. Setiap karya disertai nama senimannya, memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk mengenal lebih dalam siapa yang berada di balik karya tersebut.
Salah satu karya lukisan dari Vira Ayu virmawati, pada exhibition FACT 2024 yang menggambarkan lukisan Bantengan ditambah ukiran corak batik.( Foto: Nanda Viola Vallenxia Sijabat/ Times Indonesia)
Selain pameran seni, FACT 2024 juga menghadirkan berbagai aktivitas menarik. Pengunjung dapat ikut serta dalam permainan seru, seperti melempar bola ke gelas untuk memenangkan hadiah, serta area kreatif di mana mereka dapat melukis atau menulis sesuatu berdasarkan imajinasi mereka.
Tak hanya itu, gelang manik-manik yang dijual di acara ini juga menarik minat pengunjung, sebagai upaya mendukung seniman lokal.
Pada hari terakhir, 24 Oktober 2024, FACT 2024 akan ditutup dengan upacara penutupan yang diiringi oleh penampilan Home Band Fakultas Hukum serta awarding untuk karya seni terfavorit, yang dipilih melalui voting oleh pengunjung.
Exhibition FACT 2024 menyediakan area kreatif untuk para pengunjung.( Foto: Nanda Viola Vallenxia Sijabat/ Times Indonesia)
“Kami berharap FACT 2024 dapat memperkuat hubungan antara dunia akademik dan kebudayaan lokal, serta menjadi inspirasi bagi semua untuk lebih menghargai seni dan budaya di sekitar kita,” kata Cikal dengan penuh harap.
Dengan semangat kolaborasi dan kreativitas yang mengalir, FACT 2024 diharapkan memberikan pengalaman yang mendalam bagi pengunjung dan seniman, serta meninggalkan jejak positif bagi perkembangan seni dan budaya di Malang. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Menggali Jiwa Seni di Tapestry Art and Culture Universitas Brawijaya
Pewarta | : Nanda Viola (MG) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |