https://malang.times.co.id/
Berita

FAO Ajak Masyarakat Makan Kacang-kacangan untuk Kesehatan dan Lingkungan

Senin, 10 Februari 2025 - 23:35
FAO Ajak Masyarakat Makan Kacang-kacangan untuk Kesehatan dan Lingkungan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) memperingati Hari Kacang-kacangan Sedunia (World Pulses Day) pada 10 Februari. (Foto:

TIMES MALANG, JAKARTA – Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) berharap kacang-kacangan menjadi lebih populer dalam pertanian dan untuk dikonsumsi karena manfaatnya bagi kesehatan dan lingkungan serta harganya yang terjangkau.

“Meskipun ukurannya kecil, kacang-kacangan tidak boleh kita sepelekan," kata Direktur Divisi Produksi dan Perlindungan FAO Yurdi Yasmi dalam keterangan tertulis FAO Indonesia di Jakarta, Senin. .

"Kacang-kacangan memiliki kandungan gizi yang tinggi dan manfaat yang luar biasa untuk menanggulangi kerawanan pangan dan masalah gizi," kata Yasmi menambahkan.

Di Indonesia, kacang-kacangan telah menjadi bagian dari pola makan sehari-hari, seperti dalam tempe, tahu, dan berbagai kudapan lokal.

Selain itu, kacang-kacangan juga menjadi salah satu komponen Skor Pola Pangan Harapan (PPH), yang digunakan untuk mengukur kualitas pangan dan menjadi indikator kecukupan gizi.

Menurut Bappenas, Indonesia memiliki lebih dari 12 ribu jenis kacang-kacangan, namun hanya sebagian kecil yang dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.

Kacang-kacangan kaya akan serat larut air, vitamin, dan mineral, serta rendah lemak.

Konsumsi kacang-kacangan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, mengendalikan gula darah, serta mengurangi risiko penyakit seperti diabetes dan penyakit jantung.

Salah satu kacang-kacangan lokal yang bergizi tinggi tetapi kurang populer adalah kacang tolo (Vigna unguiculata), yang biasa ditemukan dalam hidangan seperti krecek atau urap.

Selain itu, ada pula lamtoro (Leucaena leucocephala) serta kacang komak atau kacang koro (Lablab purpureus), yang sering dijadikan kudapan atau diolah menjadi berbagai jenis menu hidangan nusantara.

Berbagai inovasi juga sedang diupayakan untuk memproduksi tempe dan tahu dari varietas kacang-kacangan lokal sebagai alternatif kedelai.

“Kekayaan ragam kacang-kacangan di Indonesia sering kali terlupakan, terutama di wilayah perkotaan. Namun, di pedesaan, kacang-kacangan menjadi sumber protein sekaligus sumber pendapatan bagi banyak petani keluarga,” ujar Kepala Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal.

Aryal menekankan peran penting petani keluarga dalam menjaga keanekaragaman hayati untuk pangan dan pertanian.

Ia juga menambahkan bahwa upaya mendukung pertanian keluarga untuk berkembang selalu menjadi semangat dari program kemitraan antara FAO dan Kementerian Pertanian.

Aryal pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk merayakan keberagaman kacang-kacangan di Indonesia dalam rangka memperingati Hari Kacang-Kacangan Sedunia yang jatuh pada 10 Februari.

“Hari ini dan setiap hari, mari kita konsumsi lebih banyak kacang-kacangan lokal yang dapat ditemui di sekitar kita,” kata Aryal.

FAO memperkirakan bahwa konsumsi kacang-kacangan global per orang rata-rata akan meningkat dari tujuh kilogram per tahun pada 2022 menjadi 8,6 kilogram per tahun pada 2032.

Diketahui Indonesia adalah salah satu negara penghasil kacang-kacangan terbesar di Asia. Pada 2018-2019, Indonesia menyumbang hampir 8,5 persen dari produksi kacang-kacangan global.

Sebagai tanaman yang kecil tetapi berdampak besar, kacang-kacangan tidak hanya menyediakan nutrisi penting, tetapi juga sumber gizi utama, sekaligus mendukung pola makan sehat serta sistem pertanian yang tangguh.

Untuk mengakui peran pentingnya, PBB telah menetapkan 10 Februari sebagai Hari Kacang-Kacangan Sedunia (World Pulses Day), yang dirayakan sejak 2018 melalui FAO. (*)

Pewarta : Antara
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.